Setiap benda yang berkhodam sealalu memerlukan sebuah perawatan yang biasa di sebut sesaji. begitu juga dengan khodam yang di dalam tubuh. sesaji menjadi hal yang penting untuk adanya sebuah ikatan batin antara pemiliknya dan khodamnya, sesaji di angab sebuah perhatian oleh para khodam sehingga khodam memberikan bantuan energi meski tanpa di peritah.
seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa setiap khodam memiliki perbedaan sesaji juga memiliki beberapa perawatan khusus. berikut macam macam sesajinya :
1. sesaji untuk khodam keilmuan jawa dan hikmah
2. sesaji untuk khodam pusaka
3. sesaji untuk khodam asmak,an
4. sesaji benda zimat, sikep dan lainya
5. sesaji untuk khodam Turunan
cuman dengan merapal mantra keilmuanya sudah menjadi sebuah bentuk perhatian bahwa kita memang berniat memiliki ilmunya.
Dalam keilmuan jawa khodamnya sangat berbeda dengan khodam keilmuan islami atau aliran hikmah. keilmuan jawa khodamnya berasal dari khodam khodam jawa, ada juga khodam yang asalnya dari manifestasi mantranya. khodam yang biasanya berasal dari manifestasi mantra biasanya tidak berjenis kelamin, tidak laki laki juga tidak perempuan, khodamnya pasif dan tidak memiliki nafsu. khodamnya tercipta hanya untuk melayani pemilik mantranya. sedangkan yang berkhodam asalnya dari luar seperti dari pegunungan, alas, goa, laut, udara juga berasal dari khodam turunan.
khodam keilmuan jawa yang bukan berasal dari manifestasi mantranya biasanya cenderung memberikan sebuah efek samping keopada pemiliknya, suatu misal aji bandung bondowoso, khodamnya sesosok laki laki gagah tingi besar menyerupai buto. sosok ini memberikan efek mudah emosianal kepada pemiliknya, juga efek agresif. efek ini adalah efek samping dari pancaran energi khodamnya. apalgi mereka yang memiliki khodam buto di dalamnya yang di dapat dari ilmu kejawenya, mereka akan bersifat emosiaonal, mudah emosi dan saat emosi susah untuk di kontrol, pengenya melukai bahkan membunuh lawanya. efek samping lainya juga susah dalam mencari rejeki, juika dapat rejeki, rejekinya mudah habis. jika beristri juga mudah bertengkar dengan istrinya. jadi efek negatif butonya akan sedikit demi sedkit menempel dan mempengaruhi sifat dan karakter pemiliknya. namun saat ini khodam bersosok buto sudah jarang dimiliki.
penulis memiliki beberapa khodam bersosok buto, namun tidak menjangkung penulis, mereka hanya terhubung dengan saya, ketika saya pangil akan datang. mereka juga akan datang otomatis ketika saya terancam atau ada bahaya menyerang saya. mereka hanya terhubung ndengan saya jadi tidak memberikan efek samping secara langsung, namun jika saya marah memang terkadang susah di kontrol. bahkan pernah penulis ketika setelah memangil sosok butonya, saya makan sebanyak 3 piring, itupun terasa tidak kenyang, setalah saya sadari, baru saya hentikan makanya.
khodam keilmuan jawa kebanyakan dan hampir semuanya berasal dari tanah jawa khodamnya, mereka juga membutuhkan makan, biasanya mereka mencari makan sendiri karena selain menjadi khodam mereka juga sering keluar dari tubuh untuk mencari makan dan beraktifitas lainya. namun jika khodamnya terhubung, mereka melakukan aktifitas mereka seperti biasanya seperti kebiasaan mereka. khodam keilmuan juga dapat kita beri sesaji dan kita perhatikan, yaitu dengan memberikan sebuah sesaji yang mereka sukai. khodam keilmuan jawa rata rata menyukai sesaji menyan madu. cara menyuguhkanya cukup bakar menyan lalu niati, "niat ingsun sesuguh gondo arume menyan madu teng poro khodam kulo" baca niat 3 atau 5 kali dengan telapak tangan di sapkan ke asap menyan madunya. dengan hal itu kita sudah memberikan sebuah sesaji untu khodam dalam diri kita yang suka dengan menyan madu, sedangkan bagi yang tidak suka, mereka akan diam saja tidak ikut menikmati asap menyanya.
lalu khodam apa yang tidak suka menyan madu, biasanya khodam yang berasal dari hutan atau pegunungan, mereka biasanya menyukai dupa dan harum haruman lainya. juga khodam keilmuan hikmah yang biasanya rata rata berasal dari timur tengah, dari bagdat, irak , iran, arab dan lainya, khodam khodam ini biasanya lebih menyukai bebauan yang berasal dari arab, irak dan timur tengah sana, seperti minyak gaharu, menyan arab, cendana, misik turki, jafaron, hajar aswad dll.
yang suka memiliki ilmu hikmah sebaiknya memberika sesaji minyak misik putih, karena pengaruhnya lebih kuat dari pada yang lainya. bisa di oles di belakang leher juga bisa di buat mandi dan juga bisa di asapkan lalu asapnya di asapkan ke telapak tangan dengan niatan memberi sesuguh ke khodamnya. lebih mudah jika kita mengunakan dupa atau buhur kerucut dari arab sana, atau cukup dengan dupa kerucut gaharu. karena lebih mudah dan praktis pengunaanya, tidak ribet sepeerti membakar buhur serbuk atau menyan. pengunaaan dupa kerucut juga tidak memakan waktu yang lebar juga tidak memberikan sisa pembakaran yang banyak, jadi sangat praktis menurut saya, dan sangat saya anjurkan untuk pengunaanya.
sesaji ke khodam tubuh juga bisa dengan sebuah minyak yang di sukai, lalu di buat mandi. cukup sediakan air di bak atau ember dan beri beberapa mili minyak. lalu mandi dengan niatan sesuguh.
namun dengan mandi minyak biasanya kita akan ikut bau, untuk lebih praktis bisa dengan bunga saja, saya sarankan bunga kembang telon yaitu mawar, kenanga dan melati / bisa kantil putih. bunga telon ini rata rata di sukai dari berbagai khodam. dari khodam jawa, hikmah, dan dari luar seperti isian atau khodam turunan.
untuk memberikan daya tuah yang lebih kuat, sebaiknya gunakan asapan menyan madu untuk ilmu jawa, dan gunakan dupa kerucut gaharu atau cendana untuk yang ilmu hikmah dan lainya. kalo ada gunakan dupa kerucut cendana kupang karena juga di sukai khodam keilmuan jawa.
kesalahan dalam permberian sesaji memang tidak memberikan efek negatif bagi pemiliknya, namun banyak banyak kasus khodamnya tidak memberikan tuah atau manfaat. sehinga lama kelamaan pusakanya terlihat anyeb dan tidak berwibawa lagi. bahkan seoalah olah pusakanya terlihat kosong tidak berkhodam. Pemberian sesaji juga berdampak mengurangi kekuatan kegaiban pusakanya, juga bisa menyebabkan khodam pusakanya pergi dan hilang, dan membuat jin masuk ke pusakanya karena menyukai sesajinya tadi. hal seperti ini terjadi tidak sedikit, banyak sekali kejadian seperti itu terjadi. khodam pusakanya sudah tidak asli lagi, yang asli sudah hilang dan di mmasuki ossok gaib lain yang menyukai sesaji yang sering di berikan pemiliknya.
bergantinya khodam menjadi klhodam baru justru bisa memberikan efek negatif, karena kebanyakan yang masuk adalah bangsa jin yang tidak tau asal usulnya juga jenis karakternya. misal saja sebuah keris tilam upih yang berkodam ibu jawa, dulunya bertuah untuk kerejekian dan kemakmuran. setelah berganti pemilik, pemilik yang baru memberikan sesaji dupa yang tidak di sukai khodamnya. karena khodamnya menyukai menyan madu. lama kelamaan khodamnya tidak memberikan tuah ke pemiliknya yang baru, apalagi jika tidak ada kontak batin atara pemilik dan khodamnya, itu justru memberikan jarak yang jauh seoalah olah tidak ada konektifitas sama sekali. karena merasa khodamnya tidak di perhatikan dan khodamnya tidak bisa menyatu dan memberikan tuah, akhirnya khodamnya pergi untuk mencari atau kemabli ke tempat asalnya. nisa kembali ke empunya juga bisa kembali ke asal mulanya tau mencari tempat baru.
kemudian setelah kosong pusakanya, namun masih sering di bakari dupa, akhirnya membuat mahluk gaib lain tertarik dan masuk menjadi khodamnya. khodam baru ini biasanya tidak memiliki tuah khusus, biasanya hanya akan memberikan tuah sesaui karakternya, jika yang masuk berkarakter baik, biasanya akan memberikan tuah kerejekian, karena rasa terimakasih kepada pemiliknya. jika yang masuk berkarakter keras biasanya memberikan tuah proteksi. namun jika pemiliknyan memberikan perintah atau sugesti biasanya tuahnya akan mengikuti perintah pemiliknya.
sebelum terjadi kejadian sepeerti di atas sebaiknya kita tanyakan pada paranormal atau orang pinter yang bisa berkontak batin dengan khodamnya dan bisa menanyakan sesaji apa yang mereka butuhkan,
apakah sesaji menyan madu?
apakah sesaji dupa cendana atau gaharu?
ataukah sesaji kopi?
ataukah sesaji emas?
jika tau apa yang di perlukan, maka akan lebih enak untuk pemiliknya, agar pusakanya bisa bertuah dengan maksimal, tidak hanya sebuah benda mati saja yang tidak memberikan tuah energi.
sesaji pada benda pusaka sebenarnya di tentukan dari isi khodamnya,
jika pusaka yang sepuh dan tua, yang di buat dengan mantra jawa ataupun mantra sunda, biasanya menyukai sesaji yang sama dengan khodam ilmu jawa yaitu MENYAN MADU.
jika pusakanya di isi dengan mantra aliran hikmah atau mantra mantra campuran islam kejawen biasanya sudah berbeda, dan menyukai sesaji yang sama dengan khodam keilmuan hikmah yaitu minyak timur tengahan, dupan cendana, dupa gaharu dan bebauan lainya yang cenderung sama di sukai gaib gaib sesui asal usulnya. untuk mengetahui sesaji sesuai asal usulnya silahkan baca bab sesaji.
untuk pusaka pusaka sepuh atau tua kebanyakan sesajinya menyan madu, merka tidak menyukai sesaji dari dupa pada umumnya kayak dupa cak gunung kawi, dupa krisna, atau dupa china dll.
untuk pemberian sesaji juga bisa dengan pemberian minyak, yang paling di sukain untuk pusaka sepuh adalah minyak cendana kupang dari ntt. untuk minyak cendana jawa atau keraton kurang beigitu di sukai meski tidak mereka tolak.
untuk lebih netral sebaiknya di berikan sesaji kembang telon saja yang sifatnya di sukai banyak jenis khodam termasuk khodam dari mantra jawa atau khodam yang berasal dari mantra lainya.
mulai dari gaib pegunungan, hutan, goa, laut, udara dan gaib dari luar negri semuanya menyukai sesaji bunga atau kembang. jika kurang tau maka bisa beli di pasar kembang, bisa juga dengan kembang setaman namun usahakan jangan sampai ada kembang kertasnya, atau bunga kertas.
seperti yang sudah di uraikan sebelumnya, bahwasanya benda benda yang berasal dari asmak,an cenderung khodamnya berasal dari timur tengah atau negara arab. namun tak semuanya dari sana ada juga yang ketika di asmak ada gaib dari luar yang memasuki bendanya sehingga menjadi khodam benda asmak,anya.
ketika seseorang membacakan matra dan wirid ke suatu benda secara tidak langsung pancaran ngelombang otaknya mengundang seabangsa gaib yang selaras dengan kandungan karakter doanya.
jika mantra, wirid dan doa yang di bacakan adalah doa yang sifatnya keras seperti untuk kesaktian, kekebalan, pukulan gaib dan pertahanan biasanya gaib yang datang akan sama sifat karakternya dan memiliki tuah yang seperti di harapkan pelakunya.
jika mantra, wirid dan doa yang di bacakan adalah doa yang sifatnya tenag seperti untuk pengasihan, kerejekian dan keselamatan biasanya gaib yang datang akan sama sifat karakternya dan memiliki tuah yang seperti di harapkan pelakunya.
gaib gaib itu yang akhirnya menjadi khodam benda yang di asmak,i tersebut. jadi belum tentu benda yang di bacakan mantra, doa , wirid atau asmak khodamnya akan sama dengan khodam keilmuan mantra atau asmaknya tersebut. memang bisa saja kemungkinan khodam keilmuanya yang masuk ke dalam bendanya, itu jika sang pelaku spiritualnya bisa mentransferkan khodam. bahkan jika bisa mentransfer khodam tidak perlu lagi di bacakan asmak, wirid atau mantra ke bendanya. biasanya praktisi yang bisa mentransfer khodam akan langsung mentransferkan khodamnya ke bendanya setelah itu di berikan sebuah perintah atau di beri tahukan tujuan mengisikanya ke benda tersebut.
sebuah mantra dan rapalan yang di baca berulang ulang sampai 100 bahkan 1000 kali memang akan menguatkan daya tuahnya, seolah olah bendanya menjadi sangat ampuh. meski kekuatan khodamnya belum tentu besar dan tinggi. perlu di ketahui bahwa khodam khodam level 1 dan 2 saja jika mereka mau menampakkan manifestasi mereka itu sudah terlihat sangat ampuh dan sakti. suatu misal khodam level 1 yang bisa di gunakan untuk kekebalan dan kekebalanya bersifat aktif bisa di tes dan di uji kapan saja. secara logika dan penilaian umum khodam itu terlihat ampuh dan sakti, namun di alam gaib ya belum tentu sakti dan ampuh. jika berhadapan dengan gaib yang levelnya lebih tinggi biasanya kekebalan dan kekuatan yang di tampilkanya tidak begitu pengaruh bagi lawan yang memiliki khodam yang kesaktainya jauh lebih tinggi darinya.
benda benda yang di asmak, memang menurut saya sangat bagus tuah dan mafaatnya, mudah di rasakan dan seolah olah bendanya berfungsi dengan baik sesuai keinginan pengisinya. jika benda itu untuk pengasihan maka tuah dan efek pengasihanya akan lebih baik dari pada benda yang hanya di sisi khodam saja dan di beri perintak ke khodamnya untuk pengasihan.
jika benda itu di asmak untuk penglarisan biasanya tuah ya akan terlihat danganya laris dan terlihat ampuh benda asmak,anya.
namun perlu di ingat dan di ketahui, bahwa benda yang asalnya dari asmak,an akan memiliki batas waktu untuk keampuhan tuahnya. misal saja betahan 40 hari, atapun satu tahun. itu kenapa benda asmak,an akan lebih baik jika si pemilik benda juga memiliki bacaan asmaknya sehinga bisa di bacakan langsung kebendanya untuk mengusakan tuah dan sugestinya, sehingga tuah dan fungsinya tetap berkerja terus menerus.
berbeda dengan benda yang hanya di isi dengan kemampuan metransfer khodam ataupun pengisian khodam dengan ritual, dengan pemangilan, ataupun dengan paksaan. benda benda ini juga di beri perintah atau sugesti terutama saat pemberian sesaji. benda benda ini lebih cenderung mengutamakan sesajinya dalam perawatanya, sehingga kuwalitas sesaji menentukan kualitas tuahnya.
berbeda dengan benda asmak,an yang menjadi kualitas tuah adalah mantra bacaanya, juga kejelasan sugesti dalam bacaanya. jika mantra yang di baca ngambang makna dan tujuanya maka bisa bisa tuahnya juga kurang begitu kuat, sehingga kurang biosa di rasakan tuahnya. perawatan benda asmak,an juga cukup di bacakan rapalan mantranya berulang ulang setiap mingunya, atau setiap bulanya.
benda benda asmak,an juga lebih baik di beri sesaji, meski perawatan utamanya adalah dengan membacakan mantranya kemabli. namun permberian sesaji justru akan menambah daya tuahnya dan menambah kedektan pemiliknya dengan khodamnya. jadi sewaktu lupa tidak di bacaakan mantra rapalanya, khodamnya tetap mau memberikan tuahnya karena rasa terimaksihnya atas perhatian kita kepadanya, meski kadarnya sedikit berkurang.
penulis lebih menyarankan membaca yang memiliki benda asmak,an untuk memberikan sesaji kepada bendanya. sesaji yang di berikan juga tidak bisa sembarangan atau semau kita, kalo bisa kita harus menanyakan secara langsung ke khodamnya apa yang mereka sukai dengan cara di tayuh atau bisa di kontak batin jika bisa.
karena kita tidak tau jenis apa dan apa kesukaan khodamnya maka hal yang perlu kita ketahui adalah jenis tuahnya apa, jika benda bertuah untuk proteksi , kekebalan dan kewibawaan sebaiknya di berikan sesaji sebuah minyak misik hitam, atau minyak misik putih atau bisa juga minyak mawar.
jika bendanya bertuah untuk penglarisan, pengasihan maka paling bagus di beri sesaji minyak meltai, minyak mawar ataupun minyak cendana. paling bagus dengan di asapkan ke bendanya. bukan di oleskan secara langsung.
namun lebih bagus lagi jika kita tau apa yang di sukai sesaji ssok gaibnya dengan cara di tayuh.
keterangan di atas hanya sebuah perkiraan saja yang di lihat sesuai tuah khasiatnya. jika tidak bisa menayuh paling tidak kita tau wujud dan karakter khodanya sehingga bisa memberikan sesaji sesuai jenis dan asal khodamnya seperti tulisan berjudul sesaji. di situ di jelaskan bentuk sesaji sesuai tempat dan jenisnya.
pemberian sesaji pada benda asmak,an juga bisa dengan mengunakan dupa, dengan di asapkan bendanya. dan cukup di niatkan saja untuk memberikan sesaji untuknya. kalo perlu bacakan sugesti dan matranya saat pengasapan.
perlu di ketahui untuk benda rajahan, benda rajahan biasanya berbentuk sebuah tulisan arab, arab gundul, bahasa indonesia, bahasa jawa, bahasa sangsekerta, gambar hewan, simbol simbol tertentu, gambar dewa dan gambar tumbuhan. gambar dan tulisan itu sebenarnya memberikan sebuah dampak sugesti kepada pemiliknya. gambar pada azimat mengandung unsur sugesti dan maksud yang memiliki makna sama dengan gambar tersebut.
seperti contoh
Gambar macan, biasanya gambar macan identik dengan menjagaan, kewibawaan dan kekuatan. rajahanya biasanya tuahnya juga tidak jauh benda dengan makna tersebut yaitu untuk penjagaan, kewibawaan dan kekuatan.
Gambar ular biasanya untuk penjagaan, kekuatan, menambah kesaktian, untuk kekuatan pukulan dan serangan gaib. gambar ular biasanya ada 2 yang di gambarkan yaitu ular kobra dan ular naga jawa. gambar ular kobra sifatnya berbahaya, wataknya sensitif dan mudah menyakiti, sangat cocok di jadikan penjagaan sebuah kebun dari pencurian, karena yang berniat mencuri bisa saja langsung di serang atau di perlihatkan sosok ular kobra yang besar. sisi negatif ular kobra ini lebih banyak, karena sifatnya yang agresif bisa menyerang siapa saja yang di rasa menganggu, bahkan di takutkan keluarka kita juga akan terserang jika bermain di dekat rajahan ular kobra, ataupun mencuri di ladang sendiri.
gambar ular naga jawa juga sensitif, namun masih memiliki pikiran yang lebih baik, mudah di ajak berkompromi dan lebih paham tentang manusia. ular naga jawa sering di ukir di sebuah pusaka, untuk rajahan ular naga jawa ini saya rasa sudah tidak pernah ada yang memakainya atau bisa di katakan tidak ada yang bisa membuatnya. karena gambaranya bukan hanya sekedar mengambar tapi juga menyambungkan dengan sosok ular naganya.
Gambar pari atau padi melambangkan untuk kemakmuran, kerejekian dan keberhasilan dalam pertanian.
Gambar payung biaysanya untuk sebuah proteksi dan perlindungan.
Gambar beringin adalag sebuah gambar atau simbol pohon untuk berteduh. tuahnya untuk mengayomi dan melindungi pemiliknya.
Gambar pedang, golok, keris, kujang dan celurit biasanya simbol untuk kekebalan, kekuatan tubuh dan kedigdayaan.
Gambar kerbau biasanya untuk pertanian, dan kemakmuran
Gambar kalajengking, lipan dan laba laba biasanya untuk penjagaan yang ganas mirib dengan ular kobra.
saat ini yang saya ketahui rajahan gambar gambar tersebut sudah tidak ada lagi, padahal dulunya sering sekali di buat oleh seorang empu dan ahli spiritual. mungkin yang masih ada dan sering di jumpai adalah gambar harimau dan pedang. yang lebih cenderung ke unsur rajahan Arab.
orang orang jawa khususnya empu dulunya juga sering membuat azimat rajahan tersebut. mereka sering mengambarkan gambar gambar yang saya jelasakn di atas pada sebuah kulit sapi, kidang ataupun kulit macan. pengambaranya mengunakan sebuah tinta minyak, ada juga yang mengunakan tinta darah.
Selain gambaran, Tulisan tulisan rajahan juga sebenarnya dapat di baca dan di artikan, namun ada juga sebuah tulisan rajah yang tidak ada artinya atau artinya jauh dari tuah yang terkandung di dalamnya. tulisan rajah saat ini cenderung mengunakan rajah araab atau arab gundul "tulisan arab tanpa harokat" sehingga tidak mudah di baca dan di artikan kecuali mereka yang sudah ahli membaca kitab gundul.
hampir semua rajah yang sering saya temui adalah bertulisan arab, ini terjadi juga karena pengaruh ajaran para wali yang berniat mengislamkan orang orang di nusantara ini, sehingga pengaruh tulisan arab di tuangkan dalam bentuk azimat. sebelum adanya para wali orang jawa tidak begitu banyak yang mengunakan tulisan, hanya segelintir saja yang mengunakan rajahan dari tulisan dan biasanya bertuliskan tulisan honocoroko atau sangsekerta. tulisan rajahan itu biasanya di ambil dari sebuah keilmuan seperti rajah kalacakra, cokro birowo, coroko walik dan lainya. sedikitnya pengetahuan tulisan rajah jawa ini membuat saat ini tidak ada yang bisa membuatnya, kalaupun ada hanya sebuah tulisan biasa yang di sisi kegaiban lain atau malah di asmak ilmu ilmunya sendiri bukan berasal dari kegaiban rajah aslinya.
Simbol simbol rajahan juga sebenarnya memiliki makna dan filosofi tersendiri yang mungkin hanya di ketahui oleh pembuatnya ataupun pakemnya. orang jawa dulunya lebih suka membuat azimat dengan simbol simbol tertentu. simbol ini tidak terjadi hanya pada sebuah zimat melaikan juga ada pada sebuah benda pusaka seperti keris, tombak, patung, tongkat, relief pintu dan lainya. meskipun simbol simbol itu nampak aneh dan tidak memiliki hubungan apapun dengan unsur sugesti dan tuahnya, namun simbol tersebut sudah mewakili tujuan dan niatan pembuatnya. zaman dulu rajah simbol sering di buat oleh kalangan empu, mereka membuat simbol dengan mencari sebuah wangsit dan wahyu terlebih dahulu. sehingga simbol dan gambar tersebut bukan asal asalan hasil imajinasi mereka. simbol itupun di buat dengan pentunjuk wahyu yang merka terima, lantas pengajaranya hanya di ajarkan pada murid dan keturunan mereka saja. layaknya membuat sebuah pamor pada sebuah keris dan tombak.
simbol simbol itu biasanya bisa di artikan dan di jelaskan, seperti hanya pamor pada sebuah keris yang gambarnya bisa di jelentrehkan oleh para ahli pakem keris. padahal gambar tersebut sangat sulit di amati juga apalagi gambar yang hanya sebuah bulatan bulatan. misal saja pamor wos wutah atau beras kutah, padahal gambarnya tidak mirib beras tapi di sebut beras wutah. adalagi udan emas padahal hanya sebuah bulatan kecil kecil yang nampak rapi dan bagus dan padahal bukan terbuat dari emas namun di artikan sebagai udan emas. jika orang biasa tidak akan bisa mengetahuinya apalagi sampai menjelaskan tuah dan gunanya.
simbol simbol yang sering di gunakan pada masa kerajaan majapahit adalah gambar berbentuk cakra dan gambar kepala buto. di masa kerajaan singasari kediri biasanya simbol simbolnya berupa garis lurus lalu menekuk, gambar bintang atau segi lima, gambar bulatan puser bumi, gambar mirib anak panah dan lainya. di daerah jawa tengah para empu zaman dulu lebih suka membuat simbol dengan gambar para tokoh pewayanga, yang lebi sering adalah tokoh pandawa, anoman, gatot kaca dan Semar. gambar gambar dewa lainya jarang sekali di buat kecuali untuk orang tertentu saja, dan lebih khusus pembuatanya.
Dalam pembuatan rajah, kegaiban yang terkadung di dalamnya ada yang memang berasal dari kegaiban bentuk rajahanya,
ada yang bersal dari gaib yang sengaja di undang dan
ada gaib yang sengaja di isi secara langsung.
saat ini rajah rajah yang bertulisan arab itu khodamnya kebanyakan bangsa gaib yang masuk kedalamnya, karena para spiritual hanya membuat rajahnya saja kemudian di beri sesaji dan di rituali, sehingga mengundang bangsa gaib dari luar. biasanya khodam yang masuk ke dalamnya juga tidak selalu bagus dan baik, terkadang juga ada dari golongan negatif seperti gendruwo, buto, pedanyangan, siluman dan lainya. apalagi jika yang membuatnya adalah spiritual yang baru belajar dan tidak mengetahui hal hal gaib atau tidak bisa melihat gaib.
bagi paranormal dan spiritualis yang sudah mahir biasanya azimatnya akan di isi khodam yang sudah mereka miliki sebelumnya, jadi bisa lebih aman, kekuatanyapun bisa mereke ketahui, tuahnya juga bisa mereka atur.
saat ini saya jarang bahkan hampir semua rajah azimat yang saya analisa khodamnya berasal dari kegaiban asli gambar rajahanya. kebanyakan hampir semuanya di isi sendiri khodamnya entah dengan cara di rituali ataupun di isi secara langsung. saat ini azimat rajahan juga di dominasi oleh para kalangan ustad, paranormal macak ustad, paranormal, kyai, dan Spirtual hikmah.
Sesaji untuk benda benda rajahan ini sebenanya juga sama dengan uraian uraian saya di atas dan di bab Sesaji. kecuali untuk khodam yang berasal dari kegaiban ilmu jawa dan kegaiban yang asli dari simbol gambarnya, sesajinya sama dengan sesaji keri jawa yaitu baling bagus menyan madu.
namun untuk yang lainya sebaiknya di tayuh langsung atau paling tidak di sesuaikan dengan Tuahnya. paling gembang dan netral adalah sesaji bunga Kembang Telon. Dengan menaruh azimatnya di atas bunganya dan di diamkan selama sehari.
seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa setiap khodam memiliki perbedaan sesaji juga memiliki beberapa perawatan khusus. berikut macam macam sesajinya :
1. sesaji untuk khodam keilmuan jawa dan hikmah
2. sesaji untuk khodam pusaka
3. sesaji untuk khodam asmak,an
4. sesaji benda zimat, sikep dan lainya
5. sesaji untuk khodam Turunan
1. sesaji untuk keilmuan jawa dan hikmah
dalam beberapa kasus banyak orang tidak tau bagai mana cara merawat khodam keilmuan mereka, banyak orang bigung dengan khodam yang berasal dari keilmuan atau isian. Pada dasarnya khodam yang berasal dari sebuah keilmuan tidak memiliki perawatan kusus seperti sesaji, sebenarnya cukup di rapal atau di matek mantranya saja, itu sudash menjadi sebagai perawatan khodam keilmuan, meski secara teori membaca rapalan tidak memberikan makan atau hidangan untuk mereka khodamnya. merapal ilmunya adalah menguatkan sugesti juga menguatkan tuah daya keilmuanya.cuman dengan merapal mantra keilmuanya sudah menjadi sebuah bentuk perhatian bahwa kita memang berniat memiliki ilmunya.
Dalam keilmuan jawa khodamnya sangat berbeda dengan khodam keilmuan islami atau aliran hikmah. keilmuan jawa khodamnya berasal dari khodam khodam jawa, ada juga khodam yang asalnya dari manifestasi mantranya. khodam yang biasanya berasal dari manifestasi mantra biasanya tidak berjenis kelamin, tidak laki laki juga tidak perempuan, khodamnya pasif dan tidak memiliki nafsu. khodamnya tercipta hanya untuk melayani pemilik mantranya. sedangkan yang berkhodam asalnya dari luar seperti dari pegunungan, alas, goa, laut, udara juga berasal dari khodam turunan.
khodam keilmuan jawa yang bukan berasal dari manifestasi mantranya biasanya cenderung memberikan sebuah efek samping keopada pemiliknya, suatu misal aji bandung bondowoso, khodamnya sesosok laki laki gagah tingi besar menyerupai buto. sosok ini memberikan efek mudah emosianal kepada pemiliknya, juga efek agresif. efek ini adalah efek samping dari pancaran energi khodamnya. apalgi mereka yang memiliki khodam buto di dalamnya yang di dapat dari ilmu kejawenya, mereka akan bersifat emosiaonal, mudah emosi dan saat emosi susah untuk di kontrol, pengenya melukai bahkan membunuh lawanya. efek samping lainya juga susah dalam mencari rejeki, juika dapat rejeki, rejekinya mudah habis. jika beristri juga mudah bertengkar dengan istrinya. jadi efek negatif butonya akan sedikit demi sedkit menempel dan mempengaruhi sifat dan karakter pemiliknya. namun saat ini khodam bersosok buto sudah jarang dimiliki.
penulis memiliki beberapa khodam bersosok buto, namun tidak menjangkung penulis, mereka hanya terhubung dengan saya, ketika saya pangil akan datang. mereka juga akan datang otomatis ketika saya terancam atau ada bahaya menyerang saya. mereka hanya terhubung ndengan saya jadi tidak memberikan efek samping secara langsung, namun jika saya marah memang terkadang susah di kontrol. bahkan pernah penulis ketika setelah memangil sosok butonya, saya makan sebanyak 3 piring, itupun terasa tidak kenyang, setalah saya sadari, baru saya hentikan makanya.
khodam keilmuan jawa kebanyakan dan hampir semuanya berasal dari tanah jawa khodamnya, mereka juga membutuhkan makan, biasanya mereka mencari makan sendiri karena selain menjadi khodam mereka juga sering keluar dari tubuh untuk mencari makan dan beraktifitas lainya. namun jika khodamnya terhubung, mereka melakukan aktifitas mereka seperti biasanya seperti kebiasaan mereka. khodam keilmuan juga dapat kita beri sesaji dan kita perhatikan, yaitu dengan memberikan sebuah sesaji yang mereka sukai. khodam keilmuan jawa rata rata menyukai sesaji menyan madu. cara menyuguhkanya cukup bakar menyan lalu niati, "niat ingsun sesuguh gondo arume menyan madu teng poro khodam kulo" baca niat 3 atau 5 kali dengan telapak tangan di sapkan ke asap menyan madunya. dengan hal itu kita sudah memberikan sebuah sesaji untu khodam dalam diri kita yang suka dengan menyan madu, sedangkan bagi yang tidak suka, mereka akan diam saja tidak ikut menikmati asap menyanya.
lalu khodam apa yang tidak suka menyan madu, biasanya khodam yang berasal dari hutan atau pegunungan, mereka biasanya menyukai dupa dan harum haruman lainya. juga khodam keilmuan hikmah yang biasanya rata rata berasal dari timur tengah, dari bagdat, irak , iran, arab dan lainya, khodam khodam ini biasanya lebih menyukai bebauan yang berasal dari arab, irak dan timur tengah sana, seperti minyak gaharu, menyan arab, cendana, misik turki, jafaron, hajar aswad dll.
yang suka memiliki ilmu hikmah sebaiknya memberika sesaji minyak misik putih, karena pengaruhnya lebih kuat dari pada yang lainya. bisa di oles di belakang leher juga bisa di buat mandi dan juga bisa di asapkan lalu asapnya di asapkan ke telapak tangan dengan niatan memberi sesuguh ke khodamnya. lebih mudah jika kita mengunakan dupa atau buhur kerucut dari arab sana, atau cukup dengan dupa kerucut gaharu. karena lebih mudah dan praktis pengunaanya, tidak ribet sepeerti membakar buhur serbuk atau menyan. pengunaaan dupa kerucut juga tidak memakan waktu yang lebar juga tidak memberikan sisa pembakaran yang banyak, jadi sangat praktis menurut saya, dan sangat saya anjurkan untuk pengunaanya.
sesaji ke khodam tubuh juga bisa dengan sebuah minyak yang di sukai, lalu di buat mandi. cukup sediakan air di bak atau ember dan beri beberapa mili minyak. lalu mandi dengan niatan sesuguh.
namun dengan mandi minyak biasanya kita akan ikut bau, untuk lebih praktis bisa dengan bunga saja, saya sarankan bunga kembang telon yaitu mawar, kenanga dan melati / bisa kantil putih. bunga telon ini rata rata di sukai dari berbagai khodam. dari khodam jawa, hikmah, dan dari luar seperti isian atau khodam turunan.
untuk memberikan daya tuah yang lebih kuat, sebaiknya gunakan asapan menyan madu untuk ilmu jawa, dan gunakan dupa kerucut gaharu atau cendana untuk yang ilmu hikmah dan lainya. kalo ada gunakan dupa kerucut cendana kupang karena juga di sukai khodam keilmuan jawa.
2. sesaji untuk khodam pusaka
Dalam pengamatan penulis, masih banyak orang orang yang tidak tau dengan sesaji ke sebuah pusaka terutama pusaka yang sepuh dan tua. karena sebagian besar dari mereka yang memiliki pusaka tidak bisa berkontak batin dengan khodam pusakanya. mereka memberikan sesaji memalui sebuah cerita atau saran orang lain, yang terkadang juga belum tentu memahaminya.kesalahan dalam permberian sesaji memang tidak memberikan efek negatif bagi pemiliknya, namun banyak banyak kasus khodamnya tidak memberikan tuah atau manfaat. sehinga lama kelamaan pusakanya terlihat anyeb dan tidak berwibawa lagi. bahkan seoalah olah pusakanya terlihat kosong tidak berkhodam. Pemberian sesaji juga berdampak mengurangi kekuatan kegaiban pusakanya, juga bisa menyebabkan khodam pusakanya pergi dan hilang, dan membuat jin masuk ke pusakanya karena menyukai sesajinya tadi. hal seperti ini terjadi tidak sedikit, banyak sekali kejadian seperti itu terjadi. khodam pusakanya sudah tidak asli lagi, yang asli sudah hilang dan di mmasuki ossok gaib lain yang menyukai sesaji yang sering di berikan pemiliknya.
bergantinya khodam menjadi klhodam baru justru bisa memberikan efek negatif, karena kebanyakan yang masuk adalah bangsa jin yang tidak tau asal usulnya juga jenis karakternya. misal saja sebuah keris tilam upih yang berkodam ibu jawa, dulunya bertuah untuk kerejekian dan kemakmuran. setelah berganti pemilik, pemilik yang baru memberikan sesaji dupa yang tidak di sukai khodamnya. karena khodamnya menyukai menyan madu. lama kelamaan khodamnya tidak memberikan tuah ke pemiliknya yang baru, apalagi jika tidak ada kontak batin atara pemilik dan khodamnya, itu justru memberikan jarak yang jauh seoalah olah tidak ada konektifitas sama sekali. karena merasa khodamnya tidak di perhatikan dan khodamnya tidak bisa menyatu dan memberikan tuah, akhirnya khodamnya pergi untuk mencari atau kemabli ke tempat asalnya. nisa kembali ke empunya juga bisa kembali ke asal mulanya tau mencari tempat baru.
kemudian setelah kosong pusakanya, namun masih sering di bakari dupa, akhirnya membuat mahluk gaib lain tertarik dan masuk menjadi khodamnya. khodam baru ini biasanya tidak memiliki tuah khusus, biasanya hanya akan memberikan tuah sesaui karakternya, jika yang masuk berkarakter baik, biasanya akan memberikan tuah kerejekian, karena rasa terimakasih kepada pemiliknya. jika yang masuk berkarakter keras biasanya memberikan tuah proteksi. namun jika pemiliknyan memberikan perintah atau sugesti biasanya tuahnya akan mengikuti perintah pemiliknya.
sebelum terjadi kejadian sepeerti di atas sebaiknya kita tanyakan pada paranormal atau orang pinter yang bisa berkontak batin dengan khodamnya dan bisa menanyakan sesaji apa yang mereka butuhkan,
apakah sesaji menyan madu?
apakah sesaji dupa cendana atau gaharu?
ataukah sesaji kopi?
ataukah sesaji emas?
jika tau apa yang di perlukan, maka akan lebih enak untuk pemiliknya, agar pusakanya bisa bertuah dengan maksimal, tidak hanya sebuah benda mati saja yang tidak memberikan tuah energi.
sesaji pada benda pusaka sebenarnya di tentukan dari isi khodamnya,
jika pusaka yang sepuh dan tua, yang di buat dengan mantra jawa ataupun mantra sunda, biasanya menyukai sesaji yang sama dengan khodam ilmu jawa yaitu MENYAN MADU.
jika pusakanya di isi dengan mantra aliran hikmah atau mantra mantra campuran islam kejawen biasanya sudah berbeda, dan menyukai sesaji yang sama dengan khodam keilmuan hikmah yaitu minyak timur tengahan, dupan cendana, dupa gaharu dan bebauan lainya yang cenderung sama di sukai gaib gaib sesui asal usulnya. untuk mengetahui sesaji sesuai asal usulnya silahkan baca bab sesaji.
untuk pusaka pusaka sepuh atau tua kebanyakan sesajinya menyan madu, merka tidak menyukai sesaji dari dupa pada umumnya kayak dupa cak gunung kawi, dupa krisna, atau dupa china dll.
untuk pemberian sesaji juga bisa dengan pemberian minyak, yang paling di sukain untuk pusaka sepuh adalah minyak cendana kupang dari ntt. untuk minyak cendana jawa atau keraton kurang beigitu di sukai meski tidak mereka tolak.
untuk lebih netral sebaiknya di berikan sesaji kembang telon saja yang sifatnya di sukai banyak jenis khodam termasuk khodam dari mantra jawa atau khodam yang berasal dari mantra lainya.
mulai dari gaib pegunungan, hutan, goa, laut, udara dan gaib dari luar negri semuanya menyukai sesaji bunga atau kembang. jika kurang tau maka bisa beli di pasar kembang, bisa juga dengan kembang setaman namun usahakan jangan sampai ada kembang kertasnya, atau bunga kertas.
3. sesaji untuk khodam asmak,an
benda asmak,an di sini adalah benda yang sengaja di buat dengan membacakan amalan gaib, mantra, doa ataupun wirid yang bdi baca banyak kali dan di ulang ulang. suatu misal membaca bacaan bisamillah sampai 1000x ke suatu benda bahkan 10rb kali dsb. benda asmak,an di sini juga bukan hanya bernuansa arab saja namun juga yang di bacakan matra matra ilmu jawa atau ilmu kegaiban lainya.seperti yang sudah di uraikan sebelumnya, bahwasanya benda benda yang berasal dari asmak,an cenderung khodamnya berasal dari timur tengah atau negara arab. namun tak semuanya dari sana ada juga yang ketika di asmak ada gaib dari luar yang memasuki bendanya sehingga menjadi khodam benda asmak,anya.
ketika seseorang membacakan matra dan wirid ke suatu benda secara tidak langsung pancaran ngelombang otaknya mengundang seabangsa gaib yang selaras dengan kandungan karakter doanya.
jika mantra, wirid dan doa yang di bacakan adalah doa yang sifatnya keras seperti untuk kesaktian, kekebalan, pukulan gaib dan pertahanan biasanya gaib yang datang akan sama sifat karakternya dan memiliki tuah yang seperti di harapkan pelakunya.
jika mantra, wirid dan doa yang di bacakan adalah doa yang sifatnya tenag seperti untuk pengasihan, kerejekian dan keselamatan biasanya gaib yang datang akan sama sifat karakternya dan memiliki tuah yang seperti di harapkan pelakunya.
gaib gaib itu yang akhirnya menjadi khodam benda yang di asmak,i tersebut. jadi belum tentu benda yang di bacakan mantra, doa , wirid atau asmak khodamnya akan sama dengan khodam keilmuan mantra atau asmaknya tersebut. memang bisa saja kemungkinan khodam keilmuanya yang masuk ke dalam bendanya, itu jika sang pelaku spiritualnya bisa mentransferkan khodam. bahkan jika bisa mentransfer khodam tidak perlu lagi di bacakan asmak, wirid atau mantra ke bendanya. biasanya praktisi yang bisa mentransfer khodam akan langsung mentransferkan khodamnya ke bendanya setelah itu di berikan sebuah perintah atau di beri tahukan tujuan mengisikanya ke benda tersebut.
sebuah mantra dan rapalan yang di baca berulang ulang sampai 100 bahkan 1000 kali memang akan menguatkan daya tuahnya, seolah olah bendanya menjadi sangat ampuh. meski kekuatan khodamnya belum tentu besar dan tinggi. perlu di ketahui bahwa khodam khodam level 1 dan 2 saja jika mereka mau menampakkan manifestasi mereka itu sudah terlihat sangat ampuh dan sakti. suatu misal khodam level 1 yang bisa di gunakan untuk kekebalan dan kekebalanya bersifat aktif bisa di tes dan di uji kapan saja. secara logika dan penilaian umum khodam itu terlihat ampuh dan sakti, namun di alam gaib ya belum tentu sakti dan ampuh. jika berhadapan dengan gaib yang levelnya lebih tinggi biasanya kekebalan dan kekuatan yang di tampilkanya tidak begitu pengaruh bagi lawan yang memiliki khodam yang kesaktainya jauh lebih tinggi darinya.
benda benda yang di asmak, memang menurut saya sangat bagus tuah dan mafaatnya, mudah di rasakan dan seolah olah bendanya berfungsi dengan baik sesuai keinginan pengisinya. jika benda itu untuk pengasihan maka tuah dan efek pengasihanya akan lebih baik dari pada benda yang hanya di sisi khodam saja dan di beri perintak ke khodamnya untuk pengasihan.
jika benda itu di asmak untuk penglarisan biasanya tuah ya akan terlihat danganya laris dan terlihat ampuh benda asmak,anya.
namun perlu di ingat dan di ketahui, bahwa benda yang asalnya dari asmak,an akan memiliki batas waktu untuk keampuhan tuahnya. misal saja betahan 40 hari, atapun satu tahun. itu kenapa benda asmak,an akan lebih baik jika si pemilik benda juga memiliki bacaan asmaknya sehinga bisa di bacakan langsung kebendanya untuk mengusakan tuah dan sugestinya, sehingga tuah dan fungsinya tetap berkerja terus menerus.
berbeda dengan benda yang hanya di isi dengan kemampuan metransfer khodam ataupun pengisian khodam dengan ritual, dengan pemangilan, ataupun dengan paksaan. benda benda ini juga di beri perintah atau sugesti terutama saat pemberian sesaji. benda benda ini lebih cenderung mengutamakan sesajinya dalam perawatanya, sehingga kuwalitas sesaji menentukan kualitas tuahnya.
berbeda dengan benda asmak,an yang menjadi kualitas tuah adalah mantra bacaanya, juga kejelasan sugesti dalam bacaanya. jika mantra yang di baca ngambang makna dan tujuanya maka bisa bisa tuahnya juga kurang begitu kuat, sehingga kurang biosa di rasakan tuahnya. perawatan benda asmak,an juga cukup di bacakan rapalan mantranya berulang ulang setiap mingunya, atau setiap bulanya.
benda benda asmak,an juga lebih baik di beri sesaji, meski perawatan utamanya adalah dengan membacakan mantranya kemabli. namun permberian sesaji justru akan menambah daya tuahnya dan menambah kedektan pemiliknya dengan khodamnya. jadi sewaktu lupa tidak di bacaakan mantra rapalanya, khodamnya tetap mau memberikan tuahnya karena rasa terimaksihnya atas perhatian kita kepadanya, meski kadarnya sedikit berkurang.
penulis lebih menyarankan membaca yang memiliki benda asmak,an untuk memberikan sesaji kepada bendanya. sesaji yang di berikan juga tidak bisa sembarangan atau semau kita, kalo bisa kita harus menanyakan secara langsung ke khodamnya apa yang mereka sukai dengan cara di tayuh atau bisa di kontak batin jika bisa.
karena kita tidak tau jenis apa dan apa kesukaan khodamnya maka hal yang perlu kita ketahui adalah jenis tuahnya apa, jika benda bertuah untuk proteksi , kekebalan dan kewibawaan sebaiknya di berikan sesaji sebuah minyak misik hitam, atau minyak misik putih atau bisa juga minyak mawar.
jika bendanya bertuah untuk penglarisan, pengasihan maka paling bagus di beri sesaji minyak meltai, minyak mawar ataupun minyak cendana. paling bagus dengan di asapkan ke bendanya. bukan di oleskan secara langsung.
namun lebih bagus lagi jika kita tau apa yang di sukai sesaji ssok gaibnya dengan cara di tayuh.
keterangan di atas hanya sebuah perkiraan saja yang di lihat sesuai tuah khasiatnya. jika tidak bisa menayuh paling tidak kita tau wujud dan karakter khodanya sehingga bisa memberikan sesaji sesuai jenis dan asal khodamnya seperti tulisan berjudul sesaji. di situ di jelaskan bentuk sesaji sesuai tempat dan jenisnya.
pemberian sesaji pada benda asmak,an juga bisa dengan mengunakan dupa, dengan di asapkan bendanya. dan cukup di niatkan saja untuk memberikan sesaji untuknya. kalo perlu bacakan sugesti dan matranya saat pengasapan.
4. sesaji benda zimat rajahan, sikep dan lainya
Pada benda zimat rajahan dan sikep ini lebih saya tekankan pada benda yang di rajah atau di tulis lambang lambang tertentu untu zimat rajahanya dan untuk sikepnya adalah benda yang berasal dari isian khodam.perlu di ketahui untuk benda rajahan, benda rajahan biasanya berbentuk sebuah tulisan arab, arab gundul, bahasa indonesia, bahasa jawa, bahasa sangsekerta, gambar hewan, simbol simbol tertentu, gambar dewa dan gambar tumbuhan. gambar dan tulisan itu sebenarnya memberikan sebuah dampak sugesti kepada pemiliknya. gambar pada azimat mengandung unsur sugesti dan maksud yang memiliki makna sama dengan gambar tersebut.
seperti contoh
Gambar macan, biasanya gambar macan identik dengan menjagaan, kewibawaan dan kekuatan. rajahanya biasanya tuahnya juga tidak jauh benda dengan makna tersebut yaitu untuk penjagaan, kewibawaan dan kekuatan.
Gambar ular biasanya untuk penjagaan, kekuatan, menambah kesaktian, untuk kekuatan pukulan dan serangan gaib. gambar ular biasanya ada 2 yang di gambarkan yaitu ular kobra dan ular naga jawa. gambar ular kobra sifatnya berbahaya, wataknya sensitif dan mudah menyakiti, sangat cocok di jadikan penjagaan sebuah kebun dari pencurian, karena yang berniat mencuri bisa saja langsung di serang atau di perlihatkan sosok ular kobra yang besar. sisi negatif ular kobra ini lebih banyak, karena sifatnya yang agresif bisa menyerang siapa saja yang di rasa menganggu, bahkan di takutkan keluarka kita juga akan terserang jika bermain di dekat rajahan ular kobra, ataupun mencuri di ladang sendiri.
gambar ular naga jawa juga sensitif, namun masih memiliki pikiran yang lebih baik, mudah di ajak berkompromi dan lebih paham tentang manusia. ular naga jawa sering di ukir di sebuah pusaka, untuk rajahan ular naga jawa ini saya rasa sudah tidak pernah ada yang memakainya atau bisa di katakan tidak ada yang bisa membuatnya. karena gambaranya bukan hanya sekedar mengambar tapi juga menyambungkan dengan sosok ular naganya.
Gambar pari atau padi melambangkan untuk kemakmuran, kerejekian dan keberhasilan dalam pertanian.
Gambar payung biaysanya untuk sebuah proteksi dan perlindungan.
Gambar beringin adalag sebuah gambar atau simbol pohon untuk berteduh. tuahnya untuk mengayomi dan melindungi pemiliknya.
Gambar pedang, golok, keris, kujang dan celurit biasanya simbol untuk kekebalan, kekuatan tubuh dan kedigdayaan.
Gambar kerbau biasanya untuk pertanian, dan kemakmuran
Gambar kalajengking, lipan dan laba laba biasanya untuk penjagaan yang ganas mirib dengan ular kobra.
saat ini yang saya ketahui rajahan gambar gambar tersebut sudah tidak ada lagi, padahal dulunya sering sekali di buat oleh seorang empu dan ahli spiritual. mungkin yang masih ada dan sering di jumpai adalah gambar harimau dan pedang. yang lebih cenderung ke unsur rajahan Arab.
orang orang jawa khususnya empu dulunya juga sering membuat azimat rajahan tersebut. mereka sering mengambarkan gambar gambar yang saya jelasakn di atas pada sebuah kulit sapi, kidang ataupun kulit macan. pengambaranya mengunakan sebuah tinta minyak, ada juga yang mengunakan tinta darah.
Selain gambaran, Tulisan tulisan rajahan juga sebenarnya dapat di baca dan di artikan, namun ada juga sebuah tulisan rajah yang tidak ada artinya atau artinya jauh dari tuah yang terkandung di dalamnya. tulisan rajah saat ini cenderung mengunakan rajah araab atau arab gundul "tulisan arab tanpa harokat" sehingga tidak mudah di baca dan di artikan kecuali mereka yang sudah ahli membaca kitab gundul.
hampir semua rajah yang sering saya temui adalah bertulisan arab, ini terjadi juga karena pengaruh ajaran para wali yang berniat mengislamkan orang orang di nusantara ini, sehingga pengaruh tulisan arab di tuangkan dalam bentuk azimat. sebelum adanya para wali orang jawa tidak begitu banyak yang mengunakan tulisan, hanya segelintir saja yang mengunakan rajahan dari tulisan dan biasanya bertuliskan tulisan honocoroko atau sangsekerta. tulisan rajahan itu biasanya di ambil dari sebuah keilmuan seperti rajah kalacakra, cokro birowo, coroko walik dan lainya. sedikitnya pengetahuan tulisan rajah jawa ini membuat saat ini tidak ada yang bisa membuatnya, kalaupun ada hanya sebuah tulisan biasa yang di sisi kegaiban lain atau malah di asmak ilmu ilmunya sendiri bukan berasal dari kegaiban rajah aslinya.
Simbol simbol rajahan juga sebenarnya memiliki makna dan filosofi tersendiri yang mungkin hanya di ketahui oleh pembuatnya ataupun pakemnya. orang jawa dulunya lebih suka membuat azimat dengan simbol simbol tertentu. simbol ini tidak terjadi hanya pada sebuah zimat melaikan juga ada pada sebuah benda pusaka seperti keris, tombak, patung, tongkat, relief pintu dan lainya. meskipun simbol simbol itu nampak aneh dan tidak memiliki hubungan apapun dengan unsur sugesti dan tuahnya, namun simbol tersebut sudah mewakili tujuan dan niatan pembuatnya. zaman dulu rajah simbol sering di buat oleh kalangan empu, mereka membuat simbol dengan mencari sebuah wangsit dan wahyu terlebih dahulu. sehingga simbol dan gambar tersebut bukan asal asalan hasil imajinasi mereka. simbol itupun di buat dengan pentunjuk wahyu yang merka terima, lantas pengajaranya hanya di ajarkan pada murid dan keturunan mereka saja. layaknya membuat sebuah pamor pada sebuah keris dan tombak.
simbol simbol itu biasanya bisa di artikan dan di jelaskan, seperti hanya pamor pada sebuah keris yang gambarnya bisa di jelentrehkan oleh para ahli pakem keris. padahal gambar tersebut sangat sulit di amati juga apalagi gambar yang hanya sebuah bulatan bulatan. misal saja pamor wos wutah atau beras kutah, padahal gambarnya tidak mirib beras tapi di sebut beras wutah. adalagi udan emas padahal hanya sebuah bulatan kecil kecil yang nampak rapi dan bagus dan padahal bukan terbuat dari emas namun di artikan sebagai udan emas. jika orang biasa tidak akan bisa mengetahuinya apalagi sampai menjelaskan tuah dan gunanya.
simbol simbol yang sering di gunakan pada masa kerajaan majapahit adalah gambar berbentuk cakra dan gambar kepala buto. di masa kerajaan singasari kediri biasanya simbol simbolnya berupa garis lurus lalu menekuk, gambar bintang atau segi lima, gambar bulatan puser bumi, gambar mirib anak panah dan lainya. di daerah jawa tengah para empu zaman dulu lebih suka membuat simbol dengan gambar para tokoh pewayanga, yang lebi sering adalah tokoh pandawa, anoman, gatot kaca dan Semar. gambar gambar dewa lainya jarang sekali di buat kecuali untuk orang tertentu saja, dan lebih khusus pembuatanya.
Dalam pembuatan rajah, kegaiban yang terkadung di dalamnya ada yang memang berasal dari kegaiban bentuk rajahanya,
ada yang bersal dari gaib yang sengaja di undang dan
ada gaib yang sengaja di isi secara langsung.
saat ini rajah rajah yang bertulisan arab itu khodamnya kebanyakan bangsa gaib yang masuk kedalamnya, karena para spiritual hanya membuat rajahnya saja kemudian di beri sesaji dan di rituali, sehingga mengundang bangsa gaib dari luar. biasanya khodam yang masuk ke dalamnya juga tidak selalu bagus dan baik, terkadang juga ada dari golongan negatif seperti gendruwo, buto, pedanyangan, siluman dan lainya. apalagi jika yang membuatnya adalah spiritual yang baru belajar dan tidak mengetahui hal hal gaib atau tidak bisa melihat gaib.
bagi paranormal dan spiritualis yang sudah mahir biasanya azimatnya akan di isi khodam yang sudah mereka miliki sebelumnya, jadi bisa lebih aman, kekuatanyapun bisa mereke ketahui, tuahnya juga bisa mereka atur.
saat ini saya jarang bahkan hampir semua rajah azimat yang saya analisa khodamnya berasal dari kegaiban asli gambar rajahanya. kebanyakan hampir semuanya di isi sendiri khodamnya entah dengan cara di rituali ataupun di isi secara langsung. saat ini azimat rajahan juga di dominasi oleh para kalangan ustad, paranormal macak ustad, paranormal, kyai, dan Spirtual hikmah.
Sesaji untuk benda benda rajahan ini sebenanya juga sama dengan uraian uraian saya di atas dan di bab Sesaji. kecuali untuk khodam yang berasal dari kegaiban ilmu jawa dan kegaiban yang asli dari simbol gambarnya, sesajinya sama dengan sesaji keri jawa yaitu baling bagus menyan madu.
namun untuk yang lainya sebaiknya di tayuh langsung atau paling tidak di sesuaikan dengan Tuahnya. paling gembang dan netral adalah sesaji bunga Kembang Telon. Dengan menaruh azimatnya di atas bunganya dan di diamkan selama sehari.
pemberian sesaji pada benda azimat juga bisa dengan mengunakan dupa ataupun "Menyan Madu tergantung khodamnya", dengan di asapkan bendanya. dan cukup di niatkan saja untuk memberikan sesaji untuknya. kalo perlu bacakan sugesti dan perintah tuahnya yang anda butuhkan saat pengasapan. perintahnya cukup di baca dalam hati sambil di arahkan ke azimatnya.
5. sesaji untuk khodam Turunan
Khodam turunan adalah khodam yang dulunya di miliki oleh orang tau, kakek, buyut maupun leluhur lainya. dulunya khodam khodam itu aktif membantu dan menjadi khodam leluhur. setelah kematianya kemudian khodam itu menitis pada anak cucunya. namun tak semua anak cucunya bakalan memiliki khodamnya. khodam khodam itu membantu secara otomatis, memberikan tuahnya tanpa di perintah.
khodam Turunan yang sering terjadi adalah khodam untuk membantu menempuh kesepiritualan, khodam untuk membantu penyembuhan, khodam membantu untuk penglihatan gaib, ini biasa terjadi pada anak kecil yang bisa melihat gaib karena keturunan.
khodam turunan ada yang mendampingi pemiliknya di luar tubuh biasanya di depan atau di belakang, nisa juga di samping aatu di atasnya. dan ada juga yang bersemayam di daalm kepala, dada dan tubuhnya. di ketahui atau tidak biasanya khodam khodam itu mendampingi secara sukarela. namun ada juga khodam Turunan yang malah menyesatkan pemiliknya, membuat sakit ataupun susah dalam kehidupanya. jikam di ketahui ada khodam itu tidak baik, sebaiknya segera lakukan pembersihan gaib bisa dengan ruqyah, meditasi kristal dan lainya.
jika di rasa khodam khodam itu baik dan membatu keseharian kita, misal saja ketika anda menyembuhkan orang, tiba tiba sembuh dan ternyata anda di bantu khodam Turunan tadi. maka alangkah baiknya jika kita memberikan sesaji pada khodam khodam tersebut.
khodam turunan juga memiliki kesukaan dalam sebuah sesaji, sangat baik jika sebelumnya kita tayuh dulu untu menanyakan sesaji yang mereka sukai. jika tidak tau maka kita sesuaikan saja dengan contoh sesaji di bab sesaji. kita sesuaikan sesajinya sesuai karakter dan jenus gaibnya. jika tidak tau maka lebih baik mengunakan mandi kembang setaman.
paling baik jika mandi di malam jum,at kliwon, siapkan satu bak air, lalu berikan bunga telon atau setaman. biarkan sejenak lalau mandi dengan lokasi di bawah langit langit atau tanpa di halangi genteng atau atap. niatkan saja untuk memberikan sesaji pada khodam di dalam tubuh dan khodam yang mengikuti saya. itu saja sudah cukup dan bersifat netral untuk semua jenis khodam.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMas Adi
BalasHapusIni blog bantu aku banget
Infonya detail dan tidak hiperbola
Makasih, krn udh posting ini :)
Iyha mas, semoga bermanfaat
HapusMatur nuwun Mas Tulisan ini sangat bermanfaat sekali buat saya sebagai pemilik benda Pusaka Tinggalan ...
BalasHapus