sesaji merupakan sebuah tindakan untuk memberikan sebuah bentuk perhatian terhadap seseorang maupun ke mahluk lainya. sesaji sebenarnya sama artianya dengan sesuguh. yaitu ketika ada seorang tamu datang kerumah kita lantas kita memberikan sebuah perhatian kepadanya dengan menyuguhkan dan menyajikan sesuatu, entah dalam bentuk air minum, makanan, tempat tertentu ataupun sebuah perhatian lainya. sesaji bertujuan agar di harapkan siapapun yang kita perhatikan dapat menerima keadaan kita, atau dapat merasa nyaman dengan kondisi kita.
sesaji pastinya di sesuaikan dengan siapa dan apa yang akan di perhatikan. jika yang datang seorang guru, pastinya sesajinya akan berbeda dengan jika yang datang adalah teman dekat. jika yang datang adalah seorang raja atau presiden pastinya sesajinya akan lebih mewah dan lebih nyaman tentunya. namun sesunguhnya orang atau apapun yang di beri sesaji pada dasarnya tidak pernah menuntut sesaji apa yang mereka inginkan. tamu atau orang yang di perhatikan lebih cenderung menerima dan memaklumi apapun yang di suguhkan.
di indonesia sesaji cenderung bermakna sesuguh pada sebuah benda keramat, dewa, jin ataupun benda pusaka. sehingga jika kita berkata sesaji lebih berkonotasi mistik dan musrik. padahal banyak sesaji yang tujuanya positif, yaitu untuk melakukan syukuran terhadap hasil yang di terima.misal saja acara larungan cok bakal di laut, banyak masyarakat yang berkeyakinan muslim dan kristen menganggab itu sesaji untuk gaib di laut, padahal bagi pelakunya sendiri bertujuan untuk melakukan rasa syukur atas hasil panen dan hasil alam yang telah di hasilkan dari tempat itu. hanya saja semua itu di larung untuk di ke mbalikan ke alam. sebenarnya ini sama saja dengan melakukan upacara syukuran yang mengundang bebrapa orang untuk bnerdoa lalu di beri makan dan di beri berkat.
dalam bab sesaji kali ini saya lebih cenderung membahas sebuah sesaji kepada benda pusaka, mahluk gaib ataupun zimat. sesaji untuk benda pusaka biasanya berupa pengasapan kemenyan , dupa ataupun minyak. sedangkan sesaji untuk mahluk gaib(jin) itu ada banayak sekali macamnya, ada yang mengunakan kemenyan, kembang, telor, darah ayam, kepala kerbau, kepala kambing bahkan sampai darah manusia. tentunya sesaji yang berlebihan dapat mengarahkan kita pada kesesatan dan kemusyikan. kita sendiri harus berhati hati dalam hal ini. karena jin jin gol hitam sering meminta sesaji yang aneh aneh, seperti ayam cemani, darah manusia, telur dsb. sedangkan gaib positif biasanya hanya meminta sesaji dari wangi wangian, seperti kemeneyan/buhur, minyak dan bunga.
di indonesia masyarakatnya sering membakar dupa, dan ini sering di musrikan oleh para ustad yang kurang ilmu agamanya. karena dalam islam sendiri membakar menyan/buhur adalah sunah.
jadi membakar kemenyan/dupa dengan tujuan mengharumkan ruangan, tempat maupun benda hukumnya adalah boleh.
jika kita membakar dupa bertujuan untuk mengharumkan ruangan kita shalat dan lainya adalah tida masalah. jika kita mengharumkan sebuah benda juga tidak masalah. jadi jika kita berniat mengharumkan sebuah pusaka yang konotasinya adalah benda bersejarah itu tidak apa apa. bukankah begitu?
karena benda pusaka adalah sebuah benda yang penuh dengan karya seni, nilai seninya tidak ternilai bagi masyarakat pencinta tosan aji. jadi memberikan sebuah wewangian kepada sebuah benda sekedar untuk mengharumkanya adalah hal yang boleh boleh saja. seperti mengolesi minyak atau menaburi bunga. bukankah begitu?
sesaji untuk benda pusaka di sini jangan menganggap sesaji untuk memuja atau menyimpang tapi sesaji ini bertujuan untuk menghormati dan menghargai sebuah benda pusaka yang telah di buat oleh sang empu pada masa lampau atau masa baru. meski tak sedikit benda pusaka tersebut memiliki sebuah yoni atau khodam atau mahluk gaoibnya. meski begitu bukan berarti kita memuja khodamnya atau menyembah atau bergantung pada khodamnya, itu tidaklah benar. niat dan tujuan memberikan sesaji hanyalah sebuah perhatian semata.
beberapa pelaku spiritual banyak yang memang sengaja memberikan sesaji kepada khodamnya, namun mereka tidak memuja atau bergantung kepada khodamnya, mereka hanya memberikan bentuk perhatian kepada khodamnya, banyak dari mereka yang tetap berdoa dan berserah kepada Tuhan.
dalam pengalaman saya pribadi dan sudah di uji secara spiritual, tiap tiap khodam dan bangsa gaib memiliki sesaji yang berbeda, setiap bangsa jin beda jenis akan beda sesajinya, beda karakter juga akan beda sesajinya, bahkan beda lokasi tinggal juga bisa berbeda sesajinya.
dalam pengolongan ini saya akan membagi beberapa mahluk gaib sesuai tempat, karakter energinya, dan jenisnya. hasil yang saya tulis ini merupakan sebuah hasil uji coba saya secara langsung jadi tidak berasal dari mitos ataupun cerita belaka.
secara tempatnya mahluk goib menempati beberapa lokasi, misalnya di pegunungan, di hutan, di laut, di atas awan, di sungan dan di dekat pemukiman manusia.
sesaji pastinya di sesuaikan dengan siapa dan apa yang akan di perhatikan. jika yang datang seorang guru, pastinya sesajinya akan berbeda dengan jika yang datang adalah teman dekat. jika yang datang adalah seorang raja atau presiden pastinya sesajinya akan lebih mewah dan lebih nyaman tentunya. namun sesunguhnya orang atau apapun yang di beri sesaji pada dasarnya tidak pernah menuntut sesaji apa yang mereka inginkan. tamu atau orang yang di perhatikan lebih cenderung menerima dan memaklumi apapun yang di suguhkan.
di indonesia sesaji cenderung bermakna sesuguh pada sebuah benda keramat, dewa, jin ataupun benda pusaka. sehingga jika kita berkata sesaji lebih berkonotasi mistik dan musrik. padahal banyak sesaji yang tujuanya positif, yaitu untuk melakukan syukuran terhadap hasil yang di terima.misal saja acara larungan cok bakal di laut, banyak masyarakat yang berkeyakinan muslim dan kristen menganggab itu sesaji untuk gaib di laut, padahal bagi pelakunya sendiri bertujuan untuk melakukan rasa syukur atas hasil panen dan hasil alam yang telah di hasilkan dari tempat itu. hanya saja semua itu di larung untuk di ke mbalikan ke alam. sebenarnya ini sama saja dengan melakukan upacara syukuran yang mengundang bebrapa orang untuk bnerdoa lalu di beri makan dan di beri berkat.
dalam bab sesaji kali ini saya lebih cenderung membahas sebuah sesaji kepada benda pusaka, mahluk gaib ataupun zimat. sesaji untuk benda pusaka biasanya berupa pengasapan kemenyan , dupa ataupun minyak. sedangkan sesaji untuk mahluk gaib(jin) itu ada banayak sekali macamnya, ada yang mengunakan kemenyan, kembang, telor, darah ayam, kepala kerbau, kepala kambing bahkan sampai darah manusia. tentunya sesaji yang berlebihan dapat mengarahkan kita pada kesesatan dan kemusyikan. kita sendiri harus berhati hati dalam hal ini. karena jin jin gol hitam sering meminta sesaji yang aneh aneh, seperti ayam cemani, darah manusia, telur dsb. sedangkan gaib positif biasanya hanya meminta sesaji dari wangi wangian, seperti kemeneyan/buhur, minyak dan bunga.
di indonesia masyarakatnya sering membakar dupa, dan ini sering di musrikan oleh para ustad yang kurang ilmu agamanya. karena dalam islam sendiri membakar menyan/buhur adalah sunah.
Dalam masyarakat pada umumnya kemenyan itu identik dengan sesuatu yang berbau mistik, bid’ah dan beragam nilai syirik lainnya. Bahkan kemenyan itu sering dihubungkan dengan dunia perdukunan, tenung dan lain sebagainya untuk mendatangkan sang sahabat berupa jin atau syaitan. Indonesia sebagai negeri berkomunitas terbesar di dunia dalam keseharian tidak sedikit yang memakai kemenyan pada ritual keagamaan baik ketika tahlilan, walimah dan beberapa ritual lainnya dengan tujuan untuk mengharumkan dan menghadirkan aroma yang wangi suasana setempat. Praktek kemenyan bukan hanya terjadi di negeri ini, bahkan di negeri arab pun tidak luput dari kemenyanisasi baik di kala pembersihan kiblat umat Islam (Ka’bah) maupun lainnya dengan tujuan untuk menghadirkan atmosfer yang wangi dan harum terlebih di rumah yang mulia tersebut.
jadi membakar kemenyan/dupa dengan tujuan mengharumkan ruangan, tempat maupun benda hukumnya adalah boleh.
jika kita membakar dupa bertujuan untuk mengharumkan ruangan kita shalat dan lainya adalah tida masalah. jika kita mengharumkan sebuah benda juga tidak masalah. jadi jika kita berniat mengharumkan sebuah pusaka yang konotasinya adalah benda bersejarah itu tidak apa apa. bukankah begitu?
karena benda pusaka adalah sebuah benda yang penuh dengan karya seni, nilai seninya tidak ternilai bagi masyarakat pencinta tosan aji. jadi memberikan sebuah wewangian kepada sebuah benda sekedar untuk mengharumkanya adalah hal yang boleh boleh saja. seperti mengolesi minyak atau menaburi bunga. bukankah begitu?
sesaji untuk benda pusaka di sini jangan menganggap sesaji untuk memuja atau menyimpang tapi sesaji ini bertujuan untuk menghormati dan menghargai sebuah benda pusaka yang telah di buat oleh sang empu pada masa lampau atau masa baru. meski tak sedikit benda pusaka tersebut memiliki sebuah yoni atau khodam atau mahluk gaoibnya. meski begitu bukan berarti kita memuja khodamnya atau menyembah atau bergantung pada khodamnya, itu tidaklah benar. niat dan tujuan memberikan sesaji hanyalah sebuah perhatian semata.
beberapa pelaku spiritual banyak yang memang sengaja memberikan sesaji kepada khodamnya, namun mereka tidak memuja atau bergantung kepada khodamnya, mereka hanya memberikan bentuk perhatian kepada khodamnya, banyak dari mereka yang tetap berdoa dan berserah kepada Tuhan.
dalam pengalaman saya pribadi dan sudah di uji secara spiritual, tiap tiap khodam dan bangsa gaib memiliki sesaji yang berbeda, setiap bangsa jin beda jenis akan beda sesajinya, beda karakter juga akan beda sesajinya, bahkan beda lokasi tinggal juga bisa berbeda sesajinya.
dalam pengolongan ini saya akan membagi beberapa mahluk gaib sesuai tempat, karakter energinya, dan jenisnya. hasil yang saya tulis ini merupakan sebuah hasil uji coba saya secara langsung jadi tidak berasal dari mitos ataupun cerita belaka.
secara tempatnya mahluk goib menempati beberapa lokasi, misalnya di pegunungan, di hutan, di laut, di atas awan, di sungan dan di dekat pemukiman manusia.
mahluk gaib di pegunungan dan mahluk gaib di daerah dekat dengan pemukiman manusia keduanya sangat berbeda sesaji yang di minatinya. mahluk gaib di pegunungan memiliki kesukaan yang sama dengan mahluk gain yang tinggal di hutan. sedangkan mahluk gaib yang berada di sungai, danau dan tempat yang dekat dengan pemukiman manusia memiliki kesukaan yang hampir sama. namun memiliki ketidak samaan dengan yang di hutan atau pegunungan. sedangkan mahluk gaib di laut memiliki kesamaan sesaji dengan yang ada di udara.
saya akan menguraikan sesaji sesaji yang sesuai dan di sukai oleh para mahluk gaib menurut pengamatan saya pribadi.
- kategori tempat jin/mahluk gaib di pegunungan dan hutan yang jarang di jamak manusia kebanyakan jin tersebut menyukai sesaji seperti dupa, kembang telon, minyak misik hitam, putih, gaharu dan minyak cendana. jika di beri menyan kurang begitu cepat responya. jika kita memangil mahluk gain dengn mengunakan menyan, maka mereka akan datang dengan cukup lama, tidak seperti kita mengunakan dupa. jika di pangil paling cepat mengunakan dupa dan kembang telon. untuk dupanya yang paling cepat adalah dupa cap sri krisna, untuk yang umum yaitu dupa cap gunung kawi masih sedikit agak lama ketimbang mengunakan dupa cap sri krisna. tentunya di sebabkan dari bahan yang di gunakanya.
- kategori jin/mahluk gaib di daerah sekitar pemukiman manusia, di bukit, gumuk, tegalan, alas kecil, pingir jalan, sungai, sawah, danau dan di pekarangan rumah. mahluk gaib tersebut biasanya lebih menyukai sesaji dengan menyan madu. jika di beri dupa kebanyakan kurang begitu menyukai. tapi mereka juga menyukai kembang telon, kembang setaman, minyak misik hitam misik putih, gaharu, melati, dan mawar. jika di beri dupa mereka tidak menolaknya, mereka tetap menggab itu sebuah perhatian terhadapnya, meski ada yang tidak suka ataupun kurang begitu suka.
- kategori tempat jin/mahluk gaib di pegunungan dan hutan yang jarang di jamak manusia kebanyakan jin tersebut menyukai sesaji seperti dupa, kembang telon, minyak misik hitam, putih, gaharu dan minyak cendana. jika di beri menyan kurang begitu cepat responya. jika kita memangil mahluk gain dengn mengunakan menyan, maka mereka akan datang dengan cukup lama, tidak seperti kita mengunakan dupa. jika di pangil paling cepat mengunakan dupa dan kembang telon. untuk dupanya yang paling cepat adalah dupa cap sri krisna, untuk yang umum yaitu dupa cap gunung kawi masih sedikit agak lama ketimbang mengunakan dupa cap sri krisna. tentunya di sebabkan dari bahan yang di gunakanya.
- kategori jin/mahluk gaib di daerah sekitar pemukiman manusia, di bukit, gumuk, tegalan, alas kecil, pingir jalan, sungai, sawah, danau dan di pekarangan rumah. mahluk gaib tersebut biasanya lebih menyukai sesaji dengan menyan madu. jika di beri dupa kebanyakan kurang begitu menyukai. tapi mereka juga menyukai kembang telon, kembang setaman, minyak misik hitam misik putih, gaharu, melati, dan mawar. jika di beri dupa mereka tidak menolaknya, mereka tetap menggab itu sebuah perhatian terhadapnya, meski ada yang tidak suka ataupun kurang begitu suka.
-kategori energi, yaitu jin/mahluk gaib berenergi positif dan negatif. mahluk gaibberenegi positif lebih menyukai kembang telon, dupa / menyan sesuai kategori tempatnya, minyak misik putih, misik hitam, jafaron , melati dan bau" harum lainya termasuk buhur .
jin/mahluk gaib berenergi negatif lebih suka dengan minyak fambo, misik hitam, menyan/dupa, kembang telon, tapi ada beberapa jin gol hitam yang tidak suka kembang telon. jin berenergi negatif tak semuanya masuk kategori gol hitam. ada juga dari mereka yang tidak suka mengangu manusia atau bahkan menjauhi tempat yang berdekatan dengan manusia. jin yang di kategorikan golongan hitam adalah sebangsa jin bertanduk berbulu hitam, perwujutanya mirib gendruwo namun bukan jenis gendruwo. banyak yang mengatakan itu jenis jin ifrit.
- kategori jin/mahluk gaib menurut jenis kelaminnya yaitu jin laki" biasanya memilih kembang kenanga, mawar dan kantil, minyak misik hitam dan putih, jafaron , dupa / menyan sesuai kategori tempatnya. sedangkan jin perempuan lebih menyukai kembang mawar, melati dan kantil, juga dupa / menyan sesuai tempatnya.
- kategori jin/mahluk gaib menurut jenis kelaminnya yaitu jin laki" biasanya memilih kembang kenanga, mawar dan kantil, minyak misik hitam dan putih, jafaron , dupa / menyan sesuai kategori tempatnya. sedangkan jin perempuan lebih menyukai kembang mawar, melati dan kantil, juga dupa / menyan sesuai tempatnya.
jenis jin hampir semuanya menyukai kembang telon, minyak misik hitam dan putih. dan biasanya di setiap sesaji bunga telon tidak pernah ketingalan, sesaji ini selalu ada karena merupakan sesaji umum yang di sukai hampir semua mahluk gaib. berbeda dengan gaib jenis sukma mereka tidak menyukai dupa atau menyan, merka lebih suka kopi pahit, kopi manis, teh, terkadang juga kinangan dan makanan seperti layaknya manusia. sukma manusia yang dulunya suka kopi dan rokok, biasanya akan meminta hal tersebut sebagai sesaji utama, ataupun mereka yang dulunya semasa hidup suka menginang, merka juga akan meminta kinangan sebagai sesaji.
Dengan adanya tulisan ini saya menjadi lebih faham tentang sesaji dan manfaatnya, Matur nuwuun Mas....
BalasHapus