Senin, 23 Maret 2020

PANGGEBLUK



Pangebluk adalah sebuah wabah penyakit yang cepat sekali membunuh manusia maupun hewan.
Dalam kacamata spiritual, pangebluk selalu di kait kaitkan dengan mahluk gaib yang menjadi pemicunya. Sedangkan untuk penyakit menular seperti virus corona ini belum bisa untuk di katakan pangebluk secara kaca mata spiritual.

Virus corona dalam analisa penulis memang benar benar virus yang harus di kendalikan secara ilmiah memalui bidang kedokteran dan sejenisnya.
Layaknya virus flu burung, flu babi yang akhirnya dapat di kendalikan dengan vaksin tertentu yang di huat oleh para pakar obat2an dan kimia.
Juga layaknya cacar yang zaman dulu juga membunuh banyak orang dengan cepat, danenular dengan cepat sehingga dulu juga di vonis jenis pangebluk, nyatanya bukan, itu memang penyakit yang muncul karena sebab tertentu, biasanya di sebabkan oleh perilaku manusia yang tidak sesuai kodratnya.
Entah itu memakan hewan yang tidak layak makan, ataupun melakukan tindakan yang tidak seharusnya di lakukan.
Penyakit cacar dulunya juga di takuti, namun kemudian bisa di kendalikan dan di temukan vaksin penyembuh dan penolaknya.

Saat ini kita sedang berada dalam kasus virus corona, yang menurut pandangan penulis ini bukanlah pangebluk. Ini adalah benar2 murni penyakit yang tidak ada kaitanya dengan gaib, dan ini di sebabkan oleh tingkah laku manusia yang sudah di luar batas qodratnya.

Di abad ke 14, di daerah blambangan juga pernah terjadi pangebluk. Ketika siang sakit maka malamnya meninggal, ketika sakit dimalam hari paginya meninggal.
Banyak tabib dukun dan ahli pengobatan raja tidak bisa menangani hal ini.
Sampai suatu ketika penyakit ini menyerang putri raja. Sehingga di adakan sayembara dengan secepat mungkin, karena waktu itu sakitnya di siang hari maka malam hari dugaan sang raja analnya akan meninggal.
Tak ada satu tabibpun yang berani menyangupinya. Terlebih jika tidak sembuh dalam satu jam maka tabibnya akan di bunuh.
Kemudian ada satu orang yang memberanikan diri untuk membantu menyembuhkan, beliau yang kita kenal dengan nama Syehk Maulana ishak ayah dari Kanjeng Sunan Giri.
Ketika di coba untuk menyembuhkan, ternyata pangeblulnya berasal dari gaib.
Sudah ada ratusan gaib menunggu di dalam ruangan sang putri untuk menjemputnya.
Ada satu kerada mayat yang nanti di gunakan untuk mengangkut sukma sang putri.
Ternyata pangebluk itu di sebabkan oleh gaib2 dari laut selatan untuk di ambil sukmanya.
Dengan kesaktian dan kewaskitaan beliau, juga dengan keahlian pengobatannya akhirnya beliau dapat mengusir gaib2 pangebluk itu untuk tidak menganggu di daerah situ. Dan memberikan beberapa obat herbal untuk di minumkan.
Karena menunggu beberapa lama juga belum terlihat sembuh maka beliau akan di hukum mati, namun sebelum di hukum ternyata sang putri telah bangun dan sembuh.

Itu adalah pangebluk yang terjadi di masa itu di daerah blambangan.
Hal semacam itu juga sering terjado di beberapa daerah.
Dalam sehari bisa 10 bahkan 20 orang yang meninggal. Pagi sakit malamnya mati.
Malam skit paginya mati. Bahkan terkadang sakitnya hanya pusing dan lemas saja.
Penyakit itu terjadi i pulau jawa ini sangat sering bahkan sudah sering terjadi sejak era majapahit. Era mataram, era Pajang dan bahkan jika saya amati hampir setiap zaman selalu ada.
Pangebluk yang semacam ini di sebabkan oleh mahluk gaib.
Wujudnya 4 orang memikul keranda mayat, jaln mengitari desa dan di belakangnya banyak sekali gaib2 yang mengikutinya.
Yang saya tau meraka di tugaskan oleh pimpinan mereka untuk mengambil yang sudah menjadi jatahnya.
Di daerah penulis dulunya di perintah oleh Kanjeng Ratu Kidul ubtuk mengambil orang2 yang sudah jatahnya mengidul.
Namun yang terjadi orang orang yang bukan jatahnya juga ikut di ambil sehingga menjadi banyak orang yang meninggal pada hari itu.
Biasanya pangebluk itu keliling desa selama 40 hari.

Di tempat penulis, mbah saya menjadi sesepuh di desa saya, beliau juga mengenal pada danyang desa dan juga pada Kanjeng Ratu Kidul. Ketika ada gaib dari kidul ingin mengambil sesorang dari desa, maka gaibnya harus ijin ke danyang desa dulu baru ke mbah saya.
Biasanya yang di ambil adalah orang orang yang punya ikatan dengan laut kidul, entah kesaktianya dari sana, atau punya ikatan tertentu dengan laut kidul, atau sewaktu hidup sering di bantu oleh gaib2 laut selatan.

Biasanya bila keranda itu datang akan meninggal beberapa orang dalam 40 hari itu. Bisa 3 sampai 7 orang atau lebih. Biasanya juga akan di pantau oleh danyang desa. Orang orang yang punya hubungan dan ikatan dengan laut kidul biasanya memiliki tanda titik cahaya di tubuhnya, biasanya dari situlah gaib2 itu mengetahui mana yang harus di ambil.

Memurut pitutur mbah saya, hal semacam itni terjadi di hampir seluruh pulau jawa, namun berbeda benda yang menjemputnya tergantung hubungan gaib mana yang terjalin. Karena tidak semua dari laut kidul.

Yang menjdi sebab pangebluk adalah ketika gaib2 pembawa keranda itu mengambil sukma sesorang seenaknya tidak sesuai yang seharusnya. Bahkan yang tidak ada kaitanya dengan  mereka juga ikut di bawa.

Pangebluk sejenis ini saat ini sudah berkurang karena juga sudah minim sekali orang saat ini yang berhubungan dengan mahluk gaib.
Banyak orang lebih berfikir modern, logis dan nalar. Sehingga juga sudah sangat minim terjadi pangebluk sejenis ini.

Namun bila saja terjadi maka dokterpun tidaka akan bisa menyembuhkan bahkan obat obatan jenis apapun tetap tidak akan bisa. Pangebluk ini harus di tolak dengan doa, dengan kekuatan gaib yang tinggi, dengan syarat2 tertentu, dengan rajah, zimat ataupun pusaka khusus.

di era majapahit, juga pernah terjadi pangebluk yang di sebabkan oleh ular keris condong campur, banyak orang sakit dan meninggal akibat pangebluk yang di sebabkan oleh kekuatan magis pusaka ini. Mereka yang memiliki kebatinan tinggi dan kekuatan pusaka yang tinggi bisa menolak pangebluknya, meskipun hanya cukup untuk menolak satu keluarganya saja atau satu rumah. Merka yang kosongan akan sakit dan bisa meninggal.
bahkan saat itu para angota kerajaan juga ada yang terkena pangebluknya.
setia malam, kekuatan magis dari keris condong campur keluar, melintasi berbeagai daerah, berwarna merah terang melintas mirib seperti meteor dan bersuara. Daerah yang di lewati cahaya itu besoknya akan ada yang sakit dan meninggal.
sampai suatu saat yoni dari keris kyai nogo Sosro dan Kyai Sabuk inten keluar untuk menangani pangebluk itu, karena di keluarkan dan di arak keliling berbagai daerah, khususnya daerah dekat keraton majapahit.
malam harinya terlintas cahaya warna merah yang di kejar cahaya warna biru, warna biru ini gabungan dari dua yoni pusaka tadi. Pertarungan terjadi secara gaib, namun kekuatan cahaya merah lebih unggul sehingga membuat yoni keris nogo sosro dan sabuk inten terpetal dan kembali ke pusakanya.
kedua pusaka ini kemudian di kenal dengan nama kyai Nogo Sosro sabuk inten.

karena pangebluk tidak kunjung reda,kemudian Empu Supo Memberikan pusaka kyai sengkelat kepada sang Prabu, atas perintah dari Kanjeng Sunan Ampel. karena waktu itu Mpu Supo masih berguru pada Sunan Ampel.
keris sengkelat itu dulunya luk 11 berdapur Sabuk inten, di buat dengan besi dari tapal unta milik Rosulullah. Dari hasil Sunan Ampel berkholwat di tanah arab.

dari kekuatan gaib kyai sengkelat "(dulunya bukan nama dapur tapi nama pusakanya)" yang berkhodam naga berwarna hitam, yang keluar dan bercahaya nila atau ungu terang, keluar melesat mengejar cahaya warna merah.
pertarungan terjadi sangat sengit. Suara gemuruh membuat para masyrakat takut.
pertarungan berlangsung lama dan di menangkan oleh yoni dari kyai sengkalat.
kemudian yoni daro kyai condong campur melesat ke udara ke angkasa.
dengan kekalah itu juga menimbulkan keris condong campur putus ujungnya.
dari kejadian itu baru di ketahui bahwa sumber pangebluk adalah keris condong campur itu.
sehingga smpai saat ini keris yang putus bilahnya atau pucuknya di mitoskan hilang yoninya dan memiliki efek buruk.
namun menurut penulis tidak semuanya seperti itu.

dari berbagai pengamatan penulis mengenai pangebluk yang terjadi sejak ratusan tahun yang lalu adalah ulah kekuatan gaib.
sedangkan yang berasal dari penyakit murni selalu di kendalikan dengan pengetahuan medis yang berkembang.
tidak dapat di hentikan dengan secara total dengan kekutn gaib.
artinya jika kita memiliki penolak pangebluk mungkin hanya kan melindungi diri anda dan keluarga anda. tidak bisa menghentikan penyakitnya secara total.

di daerah tertentu di depan rumahnya di gambar atau di pahat wajah buto kamoro.
itu adalah untuk penolak pangebluk di zamanya dulu. karena pengebluknya takut dengan buto penjaga rumahnya sehingga pemilik rumah akan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR Pada dasarnya segala sesuatu yang terjadi didunia ini merupakan kehendak dari Tuhan Sang Pencipta (Allah SWT). Manusia seb...