Sanggar ini merupakan tempat untuk mempelajari, mengembangkan dan menenankan ajaran dan warisan Adiluhung
Sanggar memiliki arti tempat
Adiluhung Memiliki arti dan makna yang luas yakni Sesuatu yang memiliki nilai yang tinggi, nilai yang Sangat baik dan sesuatu yang harus di jaga dan di rawat.
Seperti halnya BENDERA MERAH PUTIH , itu merupakan Pusaka Adiluhung yang harus di jaga, di rawat dan di junjung tinggi . Karena bendera tersebut merupakan benda adiluhung / benda yang memiliki nilai yang tinggi .
Para pengikut sanggar ini di sebut Putro Sanggar
dan memiliki beberapa aktifitas dan kegiatan sebagai berikut :
1. Mempelajari kerohanian
2. Pempelajari Spiritual
3. Mempelajari, mengamati dan mengedukasi akan peninggalan leluhur yang bernilai tinggi (Adiluhung) seperti busana / Pakaian adat, Candi, Prasasti sekaligus Pusaka " baik keris, tombak, kujang dan sebagainya" . kemudian juga ajaran kebaikan yang telah di warisakan seperti tata krama / adab yang luhur .
4. Mengembangkan dan mengedepankan Kebaikan dan Kebenaran (Suyo Jati)
Visi
Menanamkan dan mewedar ajaran ajaran Adiluhung. Menjadikan para Putra sanggar berbudi luhur, berbudi pakerti dan mencapai kesadaran yang tinggi.
Serta selalu mengedepankan kebaikan dan kebenaran
Misi
1.Menanamkan dan mewedar ajaran ajaran adiluhung kepada para putra Sanggar dan masyarakat
2.mengajarkan kesadaran tentang hakekat Manusia
3.meningkatkan kualitas pola pikir agar lebih positif
4.menanakan jiwa cinta diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Alam semesta.
5.menumbuh kembangkan jiwa kerohanian, spiritual dan berbudaya
6.menumbuh kembangkan karakter wedaran Walisonggo
7. Menyebarkan kebaikan dan kebenaran " SURYO JATI"
7 Laku Kebatinan Sanggar Adiluhung
1. Berprasangka baik kepada Tuhan Dan Semua Mahluk
2. Selalu Bersyukur dengan kesadaran
3. Mengurangi makan, tidur dan bicara
4. Mengurangi mengejar kesenangan hidup
5. Berusaha Ber Ahlak baik, iklas dan tulus
6. Hidup sesuai qodrat manusia dan menjauhi yang tidak sesuai dengan qodrat manusia.
7. Menjaga sikap eling lan waspada.
Laku ini adalah laku kebatinan untuk mencapai jiwa yang baik, agar tidak terjerumus kedalam angkaramurka. Bila laku kebatinan di atas di lakukan maka akan mencapai tingkat kesadaran yang tinggi dalam hidup ini, akan mudah mendapatkan pencerahan, ilmu laduni, ilham ataupun petunjuk jalan yang lurus.
Selain itu jiwa kita juga akan semakin meningkat dan tidak akan mudah di ganggu baik dari golongan manusia, jin maupun hewan buas.
1.berprasangka baik pada Tuhan dan setiap mahluk.
Artinya dalam setiap kejadian baik sebuah pertemuan, perdebatan,kematian dan sebagainya, kita kembalikan semua kapada Allah dan beranggapan bahwa inilah yang terbaik yang dikehendaki oleh NYA.
2. Selalu bersyukur dengan kesadaran.
Dalam hidup kita harus belajar banyak tentang cara bersyukur. Banyak contoh sederhana yang dapat meningkatkan rasa syukur kita baik soal kesehatan, soal makanan, soal kemiskinan.
Banyak diluar sana orang yang tidak bisa berjalan ingin bisa berjalan sehat seperti kita. Masih banyak orang diluar sana yang kelaparan ingin makan enak seperti kita. Dan masih banyak orang" Yang kurang mampu diluar sana ingin bersekolah dan menempuh pendidikan tinggi seperti kita.
Dari situ kita dapat tahu betapa besar nikmat Tuhan yang perlu kita syukuri. Dan yang paling penting menurut saya adalah bersyukur atas pemberian Tuhan yang menetapkan agama Islam kepada saya.
3. Mengurangi makan,tidur, dan bicara.
Sudah umum dan lumrah bagi pelaku spiritual untuk mengurangi makan dalam artian berpusa Dan mengurangi tidur kalau orang Jawa bilang "melekan". Banyak sekali manfaat puasa. selain untuk menempuh sebuah keilmuan, puasa juga dapat meningkatkan kekuatan sukma dalam diri manusia.
Mungkin kita sering menemui beberapa pelaku spiritual yang sudah berkecimpung lama dalam dunia metafisika lebih terlihat diam dan tidak banyak bicara. Ada dua kemungkinan ketika orang diam. Pertama karena tidak faham, yang kedua orang tersebut ingin mengambil sebuah pengetahuan dari orang-orang disekeliling dia.
Yang terpenting kita harus bisa menjaga lisan agar tidak menyakiti orang" disekitar kita.dari pada membicarakan yang kurang bermanfaaat lebihbaik untuk dzikir kan seperti itu.
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (H.R. al-Bukhari dan muslim).
4. Mengurangi mengejar kesenangan hidup.
Kesenangan dapat diartikan sebagai kepuasan, keenakan, kelegaan bisa juga kebahagiaan. Sudah banyak yang bicara bahwa kesenangan dunia hanya semantara lalu bagai mana cara kita sebagai pelaku spiritual menyikapi hal tersebut.
Mereka yang belajar tentang Tauhid pasti punya cara untuk mengurangi kesenangan dunia dan kembali kepada Allah. contoh ketika berdoa ingin mempunyai mobil dengan harapan agar dapat membantu mengantar masyarakat untuk berobat ke rumah sakit dengan tujuan ibadah kepada Allah. Ketika dia mempunyai mobil tujuannya bukan untuk kesenangan tp beribadah kepada Allah.
Kesenangan dunia sangatlah rentan karena bukan hanya menjebak orang-orang kaya,Tapi orang miskinpun juga terjebak didalamnya. Sebagai contoh mereka yang rela mencuri, menjambret, bahkan begal yang tentu melanggar dari aturan negara dan agama.
Maka berbahagialah anda yang mulai mempelajari Tauhid.
5. Berusaha ber ahlak baik, iklas, dan tulus .
Sebagai pelaku spiritual sangatlah penting kita berperilaku yang baik dan tidak menyimpang dari aturan agama. Iklas dalam semua tindakan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dan tulus, biasa sikap tulus akan berhubungan ketika kita membantu orang lain dengan artian kita membantu dengan sungguh2 tidak mengharap imbalan dsb.
6. Hidup sesuai qodrat manusia dan menjauhi yang tidak sesuai dengan qodrat manusia.
Manusia di ciptakan oleh Tuhan dengan sangat detail dan sangat luar biasa. Segala aturan hukuman serta imbalan sudah ada di alam semesta ini. Manusia di ciptakan untuk menjadi Mahluk Duniawi, Mahluk Energi dan Mahluk Ilahi. Untuk itu sanggat penting bagi kita menjalani kehidupan sesuai qodrat manusia agar sesuai dan sejalan dengan tujuan Tuhan menciptakan manusia.
7. Menjaga sikap eling lan waspada
Eling lan waspada artinya ingat dan waspada. Setiap kegiatan kita harus ingat kepada Allah bagaimanapun kondisinya dan selalu waspada agar tidak tergelincir dalam hal-hal yang tidak perlu.
Sanggar Adiluhung di bentuk sejak 2019 dan di sah kan pada jum,at legi 28 Agustus 2020. Sukro Manis,
9 Suro 1442 H. 1954 Saka
Toya driyo puspo aji (1954)