Pada tulisan ini penulis ingin menuliskan beberapa keteranga tentang level kekuatan tuah pada suatu keilmuan maupun pada kegaiban. Seperti yang kita ketahui, bahwa Tuah adalah suatu kekuatan yang dapat di wujudkan dan di fungsikan untuk pemakainya. Setiap keilmuan memiliki kekuatan power/energi dan memiliki kekuatan Tuah/kegunaan/fungsi/khasiat.
Pada setiap spiritual biasanya memiliki tolok ukur berbeda beda, spirtual satu dengan yang lainya akan berbeda dalam hal pengelompokan level Tuah.
Jadi bila mana pada tulisan kali ini ada yang tidak selaras dgn pengetahuan pembaca mohon untuk di maklumi dan silahkan di pertanyaan untuk di runding bersama.
Karena saya yakin pembaca blog GPM juga sudah memiliki pemahaman tentang tolok ukur suatu kegaiban.
Di dalam ilmu kekebalan
Ada 4 tingkatan level yang biasanya saya kelompokkan dari tuahnya sekaligus kekuatanya.
Jadi level 1, level 2, level 3 dan terkuat level 4.
Di kekebalan level 1 biasanya kekebalanya hanya kebal bacok, dan kebal terhadap serangan dari besi.
Rambutnya pun akan kebal cukur.
Namun kekebalanya tidak mampu menahan serangan tembakan lebih dari 3 kali.
Dan biasanya di tembak dgn peluru tembaga atau kuningan saja akan jebol.
Karena di level 1 kekebalnya masih di luar saja yaitu kulit.
Bila terkena pukulan keras tidak akan luka, tapi tulangnya bisa patah dan dagingnya bisa rusak.
Di level pertama biasanya khodamnya juga berlevel bawah. Dan bahkan biasanya senjatanya di oles ke tanah atau di beri daun kelor saja akan jebol.
Di level kedua
Kekebalanya sudah lebih kuat. Kebal kulit sampai daging.
Anti bacok anti cukur dan anti tembak pula.
Bahkan mampu menerima tembakan sampai puluhan kali. Bahkan peluru tembaga.
Namun tdk mampu menahan senjata dari emas.
Level dua ini khodamnya juga lebih kuat, dah tuahnya juga lebih. . .
Saat ini kekebalan level ini sangat banyak di indonesia. Dan biasanya di gunakan untuk mengisi para pemuda yg ingin kebal.
Di level 3.
Tuah dan kekuatanya lebih ungul dari level bawahnya. Bahkan mampu menahan senjata dari emas. Dan kekebalan level tiga ini sudah meliputi kukit daging dan tulang.
Jadi saat di lindas truk pun masih bisa bertahan.
Kekebalan ini biasanya akan kalah dgn senjata keris yg punya kegaiban tinggi seperti Keris kyai kolo munyeng, keris kyai sabuk inten. Dll yg memiliki kegaiban kelas menengah keatas.
Karena itu banyak para pendekar zaman dulu yang kebal terhadap golok. Tapi ketika melawan keris kekebalan mereka tdk mampu menahan gaib kerisnya. Sehinga jebol kekebalanya.
Pada level ini contohnya seperti kekebalan pada keilmuan aji bandung bondowoso, aji brajamusti, aji bengkeleng dll.
Di level 4
Kekebalanya sudah luar dalam, bahkan mampu menahan kegaiban pada keris, ataupun senjata yang memiliki kegaiban.
Namun tetap saja bisa di kalahkan dgn senjata gaib yang punya kegaiban level lebih tinggi.
Bahkan seperti cerita mahabarata. Yang konon guru drona memiliki kekebalan yg tdk bisa di tembus senjata para pandawa.
Bahkan godo rujak polo milik bima dan pasopati milik arjuna tdk mempan melawan kesaktian guru drona.
Mungkin saja akan bisa kalah jika di panah dgn konta wijaya danu, panah yg di gunakan untuk membunuh gatot kaca.
Gatot kaca juga punya kekebalan luar dalam. Bahkan panah dan sejata para pendekar yg memiliki kegaiban tinggi tdk mempan terhadap tubuh gatot kaca.
Namun akhirnya bisa di kalahkan dgn panah konta wijaya danu.
Keilmuan level 4 ini ada pada aji waringin sungsang, Aji kateguhan surat bismillah, aji cocak ijo gaib, aji sindung aliwungan, dll yang memiliki kegaiban level atas.
Seperti khodam sindung aliwungan yg berkhodam sesosok buto, yang memiliki kekuatan di atas rata rata kekuatan buto lainya...
Namun butonya bersifat baik. Ilmu ini yg di miliki para dewa dan para pendekar, bahkan di indonesia di ciptakan kembali oleh kanjeng Guru Sunan Kalijaga.
Dulu raja pajajaran yang di keroyok para perajurit majapahit, tidak mempan di bunuh oleh banyak sejata bahkan tombak dan keris, namun akhirnya kekebalanya Luntur di hujam suatu keris yang punya kegaiban lebih tinghi dari kedigdaya anya.
Saat ini juga masih ada orang yang memiliki kekebalan level 4 ini. Namun biasanya tidak di ajarkan atau di turunkan pada muridnya,,,, karena memang biasanya di gunakan sebagai pertahanan diri.
Dan saat ini kebanyakan kekebalan yang ada di indonesia ini hanya level 2 dan 3 saja. Jarang orang mampu tirakat untuk menempuh keilmuan level 4.
Banyak yg beranggapan, punya aji bandung bondowoso dan brojo musti sudah kebal dan pilih tanding, padahal keilmuan itu masih berlevel 3. Dan bisa di kalahkan dgn pukulan pukulan gaib berkelas menengah ke atas, seperti pukulan rengkah gunung, pukulan hizib barqi, hizib marubi, hizib nasor, pukulan aji lebur saketi, aji lampah lumpuh dll,,,,
Lalu bagai mana dgn kekebalan yang di bom dan di bakar tidak apa apa?
Itu biasanya di gabung kekebalanya, jika untuk anti bom, lembu sekipan saja biasanya sudah mampu. Lembu sekilan tuahnya memang kuat, namun kekuatanya berlevel 3.
Jika di bakar tidak apa apa , itu biasanya tergantung tuah dari kekebalnya, misal saja ilmu cucok ijo gaib, tuahnya kebal senjata tajam dan juga mampu meredam api. Dan membuat api terasa dinggin.
Kalo kebal bom dan api itu tergantung tuahnya bukan kekuatan khodamnya,
Bahkan gaib level 2 bisa saja kebal terhadap api, namun kekuatanya biasanya terbatas. Tdk bisa menahap api cukup lama, berbeda dgn gaib yg level 4 yg bisa menahan kobaran api besar meskipun berjam jam.
Seperti ceritanya Sunan Geseng yang terbakar api besar cukup lama, tapi tdk apa apa, kulitnya hanya gosong saja.
Kalo kekebalan racun?
Nah ini berbeda lagi, tidak termasuk kekebalan senjata.
Kekebalan racun biasanya ada ilmunya sendiri seperti ilmu ki Joko Towo.
Penulis biasanya mengunakan ilmu ini selain untuk menawarkan racun juga dapat menawarkan sengkolo.
Ki Joko towo memiliki level 3. Namun sudah cukup untuk di gunakan berbagai keperluan.
Ki joko towo hanya menawarkan racunya, sehingga racunya tidak berbahaya bagi tubuh manusia,, namun ki joko towo juga tdk mampu menawarkan Racun dari kegaiban kelas tinghi, seperti racun Bentoro kolo, racun dari pusaka kolomunyeng, dan gaib tinggi lainya.
Pada setiap spiritual biasanya memiliki tolok ukur berbeda beda, spirtual satu dengan yang lainya akan berbeda dalam hal pengelompokan level Tuah.
Jadi bila mana pada tulisan kali ini ada yang tidak selaras dgn pengetahuan pembaca mohon untuk di maklumi dan silahkan di pertanyaan untuk di runding bersama.
Karena saya yakin pembaca blog GPM juga sudah memiliki pemahaman tentang tolok ukur suatu kegaiban.
Di dalam ilmu kekebalan
Ada 4 tingkatan level yang biasanya saya kelompokkan dari tuahnya sekaligus kekuatanya.
Jadi level 1, level 2, level 3 dan terkuat level 4.
Di kekebalan level 1 biasanya kekebalanya hanya kebal bacok, dan kebal terhadap serangan dari besi.
Rambutnya pun akan kebal cukur.
Namun kekebalanya tidak mampu menahan serangan tembakan lebih dari 3 kali.
Dan biasanya di tembak dgn peluru tembaga atau kuningan saja akan jebol.
Karena di level 1 kekebalnya masih di luar saja yaitu kulit.
Bila terkena pukulan keras tidak akan luka, tapi tulangnya bisa patah dan dagingnya bisa rusak.
Di level pertama biasanya khodamnya juga berlevel bawah. Dan bahkan biasanya senjatanya di oles ke tanah atau di beri daun kelor saja akan jebol.
Di level kedua
Kekebalanya sudah lebih kuat. Kebal kulit sampai daging.
Anti bacok anti cukur dan anti tembak pula.
Bahkan mampu menerima tembakan sampai puluhan kali. Bahkan peluru tembaga.
Namun tdk mampu menahan senjata dari emas.
Level dua ini khodamnya juga lebih kuat, dah tuahnya juga lebih. . .
Saat ini kekebalan level ini sangat banyak di indonesia. Dan biasanya di gunakan untuk mengisi para pemuda yg ingin kebal.
Di level 3.
Tuah dan kekuatanya lebih ungul dari level bawahnya. Bahkan mampu menahan senjata dari emas. Dan kekebalan level tiga ini sudah meliputi kukit daging dan tulang.
Jadi saat di lindas truk pun masih bisa bertahan.
Kekebalan ini biasanya akan kalah dgn senjata keris yg punya kegaiban tinggi seperti Keris kyai kolo munyeng, keris kyai sabuk inten. Dll yg memiliki kegaiban kelas menengah keatas.
Karena itu banyak para pendekar zaman dulu yang kebal terhadap golok. Tapi ketika melawan keris kekebalan mereka tdk mampu menahan gaib kerisnya. Sehinga jebol kekebalanya.
Pada level ini contohnya seperti kekebalan pada keilmuan aji bandung bondowoso, aji brajamusti, aji bengkeleng dll.
Di level 4
Kekebalanya sudah luar dalam, bahkan mampu menahan kegaiban pada keris, ataupun senjata yang memiliki kegaiban.
Namun tetap saja bisa di kalahkan dgn senjata gaib yang punya kegaiban level lebih tinggi.
Bahkan seperti cerita mahabarata. Yang konon guru drona memiliki kekebalan yg tdk bisa di tembus senjata para pandawa.
Bahkan godo rujak polo milik bima dan pasopati milik arjuna tdk mempan melawan kesaktian guru drona.
Mungkin saja akan bisa kalah jika di panah dgn konta wijaya danu, panah yg di gunakan untuk membunuh gatot kaca.
Gatot kaca juga punya kekebalan luar dalam. Bahkan panah dan sejata para pendekar yg memiliki kegaiban tinggi tdk mempan terhadap tubuh gatot kaca.
Namun akhirnya bisa di kalahkan dgn panah konta wijaya danu.
Keilmuan level 4 ini ada pada aji waringin sungsang, Aji kateguhan surat bismillah, aji cocak ijo gaib, aji sindung aliwungan, dll yang memiliki kegaiban level atas.
Seperti khodam sindung aliwungan yg berkhodam sesosok buto, yang memiliki kekuatan di atas rata rata kekuatan buto lainya...
Namun butonya bersifat baik. Ilmu ini yg di miliki para dewa dan para pendekar, bahkan di indonesia di ciptakan kembali oleh kanjeng Guru Sunan Kalijaga.
Dulu raja pajajaran yang di keroyok para perajurit majapahit, tidak mempan di bunuh oleh banyak sejata bahkan tombak dan keris, namun akhirnya kekebalanya Luntur di hujam suatu keris yang punya kegaiban lebih tinghi dari kedigdaya anya.
Saat ini juga masih ada orang yang memiliki kekebalan level 4 ini. Namun biasanya tidak di ajarkan atau di turunkan pada muridnya,,,, karena memang biasanya di gunakan sebagai pertahanan diri.
Dan saat ini kebanyakan kekebalan yang ada di indonesia ini hanya level 2 dan 3 saja. Jarang orang mampu tirakat untuk menempuh keilmuan level 4.
Banyak yg beranggapan, punya aji bandung bondowoso dan brojo musti sudah kebal dan pilih tanding, padahal keilmuan itu masih berlevel 3. Dan bisa di kalahkan dgn pukulan pukulan gaib berkelas menengah ke atas, seperti pukulan rengkah gunung, pukulan hizib barqi, hizib marubi, hizib nasor, pukulan aji lebur saketi, aji lampah lumpuh dll,,,,
Lalu bagai mana dgn kekebalan yang di bom dan di bakar tidak apa apa?
Itu biasanya di gabung kekebalanya, jika untuk anti bom, lembu sekipan saja biasanya sudah mampu. Lembu sekilan tuahnya memang kuat, namun kekuatanya berlevel 3.
Jika di bakar tidak apa apa , itu biasanya tergantung tuah dari kekebalnya, misal saja ilmu cucok ijo gaib, tuahnya kebal senjata tajam dan juga mampu meredam api. Dan membuat api terasa dinggin.
Kalo kebal bom dan api itu tergantung tuahnya bukan kekuatan khodamnya,
Bahkan gaib level 2 bisa saja kebal terhadap api, namun kekuatanya biasanya terbatas. Tdk bisa menahap api cukup lama, berbeda dgn gaib yg level 4 yg bisa menahan kobaran api besar meskipun berjam jam.
Seperti ceritanya Sunan Geseng yang terbakar api besar cukup lama, tapi tdk apa apa, kulitnya hanya gosong saja.
Kalo kekebalan racun?
Nah ini berbeda lagi, tidak termasuk kekebalan senjata.
Kekebalan racun biasanya ada ilmunya sendiri seperti ilmu ki Joko Towo.
Penulis biasanya mengunakan ilmu ini selain untuk menawarkan racun juga dapat menawarkan sengkolo.
Ki Joko towo memiliki level 3. Namun sudah cukup untuk di gunakan berbagai keperluan.
Ki joko towo hanya menawarkan racunya, sehingga racunya tidak berbahaya bagi tubuh manusia,, namun ki joko towo juga tdk mampu menawarkan Racun dari kegaiban kelas tinghi, seperti racun Bentoro kolo, racun dari pusaka kolomunyeng, dan gaib tinggi lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar